(Oleh: Arida Sahputra)
Memori HP sudah hampir penuh, jadi harus dilakukan penghapusan sebagian data. Oleh karena itu perlu diselamatkan file-file yang berharga untuk dipindahkan ke komputer, salah satu file itu adalah catatan bahan untuk mengisi temu kader dakwah kampus di Aula FMIPA Unsyiah pada 11 Oktober 2012 yang lalu. Daripada dibiarkan menjadi file coret-coret yang di simpan pada komputer, lebih baik ditulis kedalam bentuk narasi dan di publis.
File ini hanya draft saja, seperti biasa kalau mau ngisi saya hanya membuat draft yang akan disampaikan, namun pada tulisan ini saya ingin melengkapi draft itu dengan apa yang sudah disampaikan pada pertemuan itu, saya bukan sebagain pemateri, bukan juga penceramah, bukan pidato serta bukan tausyiah. Namun posisi saya pada pertemuan itu hanya sebagai pembicara (hehehee, apa beza-nya yaa).
Baik kembali ke laptob, tema pada pertemuan itu adalah Ukhwah Islamiyah, lalu apa kaitannya dengan judul tulisan ini ya? Kok judulnya merajut cinta? Ini bukan sensasional, tetapi memang sangat erat kaitannya antara ukhwah islamiyah dengan cinta. Dengan demikian untuk membangun ukhwah islamiyah itu perlu dirajut cinta nya terlebih dahulu.
Ukhwah Islamiyah menurut Hasan Al-Banna adalah ikatan aqidah. Sifat ukhwah Islamiyah ini akan abadi dan universal. Namun ukhwah jahiliyah adalah selain ikatan aqidah seperti keturunan, keluarga, suku, daerah, bangsa, dan Negara.
Kita ketahui bahwa, mayoritas ummat muslim yang ada di Indonesia secara umumnya, di Aceh secara khususnya adalah muslim keturunan. Sehingga muslimnya orang muslim kebanyakan karena nasabnya orang Islam, karena kedua orang tuanya Islam lah mayoritas kita menjadi Islam. Lalu banyak pada masyarakat kita mengetahui Islam itu dari kehidupan sehari-hari orang tuanya. Mungkin yang pertama kali mengetahui shalat, puasa, zakat, lebaran, kenduri, dll.
Dari situ, banyak dari masyarakat kita yang selanjutnya mendalami Islam itu sendiri, namun lebih banyak lagi yang tidak mau mengkaji lebih dalam lagi mengenai Islam itu. Dari beberapa keindahan Islam yang tidak dikaji maupun di praktekan adalah hubungan bertetangga, antar suku, antar bangsa, antar Negara atau hubungan Internasional.
Pemahaman yang dalam mengenai bahwa kita sesama Islam itu adalah bersaudara. Yang mengikatkan hati kita itu adalah aqidah kita, bukan keturunan, bukan suku, bukan bangsa, dan bukan juga Negara.
Sehingga yang tumbuh pada masyarakat kita saat ini adalah sukuisme sempit dan nasionalisme sempit. Yang dicari kesalahan suku yang lain, yang dicari kesalahan Negara yang lain. Sehingga terjadi peperangan seperti Gerakan Aceh Merdeka dengan NKRI, Indonesia dengan Malaysia. Padahal itu sesama muslim.
Hal ini terjadi akibat rasa cinta sesama Islam itu sudah mulai pudar. Oleh karena itu, generasi muda muslim masa depan itu adalah pemuda yang saling mencitai karena Allah kerana seaqidah.
Kata cinta disini juga bukan cinta seperti yang didefenisikan oleh remaja-remaja kiri saat ini. Kebanyakan remaja-remaja kita saat ini salah dalam mendefenisikan cinta, sehingga ketika dikatakan cinta yang tertangkap pada fikiran kita adalah berpacaran antara lain jenis kelamin.
Ihwahfillah rahimakulullah, adapun fadhillah ketika kita selalu menjaga ukhwah islamiyah itu antara lain:
1. Menyempurnakan iman
Sesuai dengan hadist Dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Sebagai memenuhi syarat administrasi untuk masuk surga ^_^
Ikhwahfillah, semua kita pasti menginginkan masuk surga, perlu diketahui bahwa yang masuk surga itu hanyalh orang-orang yang beriman, orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah. Kalau tidak saling mencintai karena Allah berarti orang tersebut dapat dikatakan belum beriman. Sesuai dengan hadist “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman dan tidak akan sempurna iman kalian sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai ? Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Muslim, Kitab Iman Bab Penjelasan bahwa sesungguhnya tdiak akan masuk surge kecuali orang-orang yang beriman, mencintai orang-orang beriman merupakan bagian dari keimanan dan menebarkan salam merupakan salah satu sebab untuk mewujudkan hal tersebut, no. 54).
3. Mendapatkan cinta dari Allah
Dari Abu Hurairah radliyallahu‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya seorang laki-laki menziarahi (mengunjungi) saudaranya di kampung lain lalu Allah mengutus seorang malaikat untuk mengikutinya di jalannya. Ketika malaikat itu mendatanginya dia berakata: “Mau kemana engkau?” Orang itu menjawab: “Saya ingin menziarahi saudaraku fillah di kampung fulan.” Malaikat berkata: “Apakah karena satu kebaikan yang ingin kau balas?” Orang itu berkata: “Tidak, akan tetapi aku mencintainya karena Allah Azza wa Jalla.” Malaikat berkata: “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk menyampaikan bahwasanya Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karenaNya.” (HR. Muslim, Bab Keutamaan cinta karena Allah, no 2567).
4. Mendapatkan Perlindungan dari Allah pada hari kiamat
“Sesungguhnya Allah berfirman pad hari kiamat: Mana orang yang saling mencintai karena keagunganKu? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka dengan naunganKu di hari yang tidak ada naungan kecuali naunganKu.” (HR. Muslim, no. 2566). Juga hadits tentang 7 golongan yang mendapakan naungan Allah pada hari kiamat yang salah satunya adalah “dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah.” (HR. Bukhari, no 1423 dan Muslim, no. 1031. Lafadz Bukhari).
Ikhwahfillah, apakah ada tawaran yang menggiurkan lain selain tawan dari fadhilah merajut ukhwah islamiyah itu? Jawabannya pasti sesuai dengan hati dan fikiran ikhwah semuanya. Dan saya yakin yang mau membeli product di atas adalah orang-orang yang sangat beruntung.
Ops!! Sudah bunyi bel masuk, saya harus pending dulu untuk menulis narasi ini. Padahal masih banyak sekali yang sudah disampaikan. Baiklah insyaAllah akan kita sambung dilain kesempatan, mungkin pada tulisan selanjutnya yang berjudul Merajut Cinta 2 atau Merajut Cinta seasion 2 atau Merajut Cinta episode 2 atau lain-lainlah. Sesuai dengan mod saya di hari menulis itu..
Wallahu a'lam bishawab
Memori HP sudah hampir penuh, jadi harus dilakukan penghapusan sebagian data. Oleh karena itu perlu diselamatkan file-file yang berharga untuk dipindahkan ke komputer, salah satu file itu adalah catatan bahan untuk mengisi temu kader dakwah kampus di Aula FMIPA Unsyiah pada 11 Oktober 2012 yang lalu. Daripada dibiarkan menjadi file coret-coret yang di simpan pada komputer, lebih baik ditulis kedalam bentuk narasi dan di publis.
File ini hanya draft saja, seperti biasa kalau mau ngisi saya hanya membuat draft yang akan disampaikan, namun pada tulisan ini saya ingin melengkapi draft itu dengan apa yang sudah disampaikan pada pertemuan itu, saya bukan sebagain pemateri, bukan juga penceramah, bukan pidato serta bukan tausyiah. Namun posisi saya pada pertemuan itu hanya sebagai pembicara (hehehee, apa beza-nya yaa).
Baik kembali ke laptob, tema pada pertemuan itu adalah Ukhwah Islamiyah, lalu apa kaitannya dengan judul tulisan ini ya? Kok judulnya merajut cinta? Ini bukan sensasional, tetapi memang sangat erat kaitannya antara ukhwah islamiyah dengan cinta. Dengan demikian untuk membangun ukhwah islamiyah itu perlu dirajut cinta nya terlebih dahulu.
Ukhwah Islamiyah menurut Hasan Al-Banna adalah ikatan aqidah. Sifat ukhwah Islamiyah ini akan abadi dan universal. Namun ukhwah jahiliyah adalah selain ikatan aqidah seperti keturunan, keluarga, suku, daerah, bangsa, dan Negara.
Kita ketahui bahwa, mayoritas ummat muslim yang ada di Indonesia secara umumnya, di Aceh secara khususnya adalah muslim keturunan. Sehingga muslimnya orang muslim kebanyakan karena nasabnya orang Islam, karena kedua orang tuanya Islam lah mayoritas kita menjadi Islam. Lalu banyak pada masyarakat kita mengetahui Islam itu dari kehidupan sehari-hari orang tuanya. Mungkin yang pertama kali mengetahui shalat, puasa, zakat, lebaran, kenduri, dll.
Dari situ, banyak dari masyarakat kita yang selanjutnya mendalami Islam itu sendiri, namun lebih banyak lagi yang tidak mau mengkaji lebih dalam lagi mengenai Islam itu. Dari beberapa keindahan Islam yang tidak dikaji maupun di praktekan adalah hubungan bertetangga, antar suku, antar bangsa, antar Negara atau hubungan Internasional.
Pemahaman yang dalam mengenai bahwa kita sesama Islam itu adalah bersaudara. Yang mengikatkan hati kita itu adalah aqidah kita, bukan keturunan, bukan suku, bukan bangsa, dan bukan juga Negara.
Sehingga yang tumbuh pada masyarakat kita saat ini adalah sukuisme sempit dan nasionalisme sempit. Yang dicari kesalahan suku yang lain, yang dicari kesalahan Negara yang lain. Sehingga terjadi peperangan seperti Gerakan Aceh Merdeka dengan NKRI, Indonesia dengan Malaysia. Padahal itu sesama muslim.
Hal ini terjadi akibat rasa cinta sesama Islam itu sudah mulai pudar. Oleh karena itu, generasi muda muslim masa depan itu adalah pemuda yang saling mencitai karena Allah kerana seaqidah.
Kata cinta disini juga bukan cinta seperti yang didefenisikan oleh remaja-remaja kiri saat ini. Kebanyakan remaja-remaja kita saat ini salah dalam mendefenisikan cinta, sehingga ketika dikatakan cinta yang tertangkap pada fikiran kita adalah berpacaran antara lain jenis kelamin.
Ihwahfillah rahimakulullah, adapun fadhillah ketika kita selalu menjaga ukhwah islamiyah itu antara lain:
1. Menyempurnakan iman
Sesuai dengan hadist Dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Sebagai memenuhi syarat administrasi untuk masuk surga ^_^
Ikhwahfillah, semua kita pasti menginginkan masuk surga, perlu diketahui bahwa yang masuk surga itu hanyalh orang-orang yang beriman, orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah. Kalau tidak saling mencintai karena Allah berarti orang tersebut dapat dikatakan belum beriman. Sesuai dengan hadist “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman dan tidak akan sempurna iman kalian sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai ? Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Muslim, Kitab Iman Bab Penjelasan bahwa sesungguhnya tdiak akan masuk surge kecuali orang-orang yang beriman, mencintai orang-orang beriman merupakan bagian dari keimanan dan menebarkan salam merupakan salah satu sebab untuk mewujudkan hal tersebut, no. 54).
3. Mendapatkan cinta dari Allah
Dari Abu Hurairah radliyallahu‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya seorang laki-laki menziarahi (mengunjungi) saudaranya di kampung lain lalu Allah mengutus seorang malaikat untuk mengikutinya di jalannya. Ketika malaikat itu mendatanginya dia berakata: “Mau kemana engkau?” Orang itu menjawab: “Saya ingin menziarahi saudaraku fillah di kampung fulan.” Malaikat berkata: “Apakah karena satu kebaikan yang ingin kau balas?” Orang itu berkata: “Tidak, akan tetapi aku mencintainya karena Allah Azza wa Jalla.” Malaikat berkata: “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk menyampaikan bahwasanya Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karenaNya.” (HR. Muslim, Bab Keutamaan cinta karena Allah, no 2567).
4. Mendapatkan Perlindungan dari Allah pada hari kiamat
“Sesungguhnya Allah berfirman pad hari kiamat: Mana orang yang saling mencintai karena keagunganKu? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka dengan naunganKu di hari yang tidak ada naungan kecuali naunganKu.” (HR. Muslim, no. 2566). Juga hadits tentang 7 golongan yang mendapakan naungan Allah pada hari kiamat yang salah satunya adalah “dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah.” (HR. Bukhari, no 1423 dan Muslim, no. 1031. Lafadz Bukhari).
Ikhwahfillah, apakah ada tawaran yang menggiurkan lain selain tawan dari fadhilah merajut ukhwah islamiyah itu? Jawabannya pasti sesuai dengan hati dan fikiran ikhwah semuanya. Dan saya yakin yang mau membeli product di atas adalah orang-orang yang sangat beruntung.
Ops!! Sudah bunyi bel masuk, saya harus pending dulu untuk menulis narasi ini. Padahal masih banyak sekali yang sudah disampaikan. Baiklah insyaAllah akan kita sambung dilain kesempatan, mungkin pada tulisan selanjutnya yang berjudul Merajut Cinta 2 atau Merajut Cinta seasion 2 atau Merajut Cinta episode 2 atau lain-lainlah. Sesuai dengan mod saya di hari menulis itu..
Wallahu a'lam bishawab
^_^
ReplyDelete