Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Wednesday, July 25, 2012

TERLALU MAHAL "MAHAR" NYA

(Oleh: Arida Sahputra)

Setelah buka-buka kembali buku agenda yg sudah penuh ini. Ada catatan ana waktu memberi ceramah singkat di rapat presidium suatu lembaga. Catatanya cuma ringkas, cuma 4 baris dan empat garis panah. Namun waktu penyampainnya kira-kira sekitar 10 menit. Adapun yg ana sampaikan pada ceramah singkat itu adalah:

Ada seorang anak raja yang sangat cantik jelita. Semua lelaki suka dan ingin melamarnya, namun tidak ada yang menyanggupi mahar putri tersebut. Adapun mahar putri raja itu adalah khatam al-qur'an tiap hari, qiamulail sepanjang malam, puasa sepanjang tahun dan tiap tahun naik haji. Sudah beberapa orang yg ingin melamar putri tersebut tidak satupun menyanggupinya alias menyerah.

Namun ada satu orang lelaki biasa yang miskin juga tidak punya apa-apa. Beliau berani melamar putri raja itu dan beliau menyanggupi mahar putri raja tersebut. Tidak ada yang menyangka lelaki miskin itu bisa melamar anak raja yang cantik jelita tersebut. Sehingga merekapun menikah.

Setelah 3 bulan menikah, putri raja itu melihat suaminya itu sering tidak membaca al-qur'an, sering tidak qiamulail, sering tidak puasa dan belum naik haji. Putri raja ini memaklumi kondisi ini, mungkin karena mula-mula masih susah beradabtasi.

Sudah 1 tahun keadaan itu tetap tidak berubah, suaminya itu masih sering tidak membaca al-qur'an, sering tidak qiamulail, sering tidak puasa dan tidak naik haji tahun itu. Lalu putri raja itu melaporkan suaminya itu kepada mahkamah, dengan tuntutan suaminya itu tidak memenuhi maharnya.

Mahkamah pun memanggil suami putri raja itu. Singkat cerita suaminya itupun memenuhi panggilan hakim. Persidanganpun dimulai;

Hakim  : "Apakah benar kamu tidak memenuhi mahar istri kamu?"
Suami   : "Saya menunaikannya pak hakim"
Hakim  : "Kata istri kamu, mahar kalian menikah adalah khatam al-qur'an tiap hari, qiamulail sepanjang malam, puasa sepanjang tahun dan tiap tahun naik haji. Apa benar?"
Suami   : "Benar pak hakim"
Hakim  : "Lalu apakah kamu benar khatam Al-Qur'an tiap hari?"
Suami   : "Benar saya melakukannya pak hakim. Sama-sama kita hetahui bahwa, membaca surat al-ikhlas, al-falaq dan an-nas masing-masing 3 kali 1 hari sama halnya kita khatam Al-Qur'an satu kali"

Pak hakimpun tersenyum karena memang benar fadhilah membaca surat al-ikhlas, al-falaq dan an-nas masing-masing 3 kali, sama halnya kita khatam satu Al-Qur'an.

Hakim  : "Apakah benar kamu melakukan qiamulail sepanjang malam?"
Suami   : "Benar saya melakukannya pak hakim. Sama-sama kita ketahui bahwa jika shalat Isya berjama'ah lalu subuhnya berjama'ah juga sama halnya dengan qiamulail sepanjang malam"

Pak hakim senyum lagi. Bahwa memang benar fadhilah shalat Isya berjama'ah lalu subuhnya berjama'ah juga sama halnya dengan qiamulail sepanjang malam.

Hakim  : "Apakah benar kamu puasa sepanjang tahun?"
Suami   : "Saya melakukannya pak hakim. Bukankah puasa 6 hari setelah idul fitri di bulan syawal itu sama dengan kita puasa setahun"

Pak hakim senyum lagi ^_^

Hakim  : "Apakah benar kamu naik haji?"
Suami   : "Benar saya sudah melakukannya pak hakim. Bukankah shalat syuruq/ shalat fajar di bulan ramadhan itu sama fahalanya dengan naik haji."

Pak hakimpun senyum kembali. Memang benar fadhilah shalat syuruq di bulan ramadhan itu sama dengan fahalanya naik haji.

Akhirnya hakimpun menolak gugatan putri raja itu. Dan putri raja itu juga terfahamkan sehingga merekapun menjadi keluarga bahagia (teringat nasyid Saujana waktu mereka nyanyikan di ACEHTV pada talk show bersama ana).

Pesan yang mau ana sampaikan dalam tulisan ini adalah pentingnya ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan yang susah bisa menjadi mudah, yang berat bisa menjadi ringan. Dan seharusnya judul tulisan ini adalah urgensi menuntut ilmu bukan Terlalu Mahal Maharnya. Judul ini ana buat hanya untuk menarik perhatian pembaca ^_^

Aneuk Dot di atas bukan fokus pada cerita pernikahan, tetapi fadhilah amal. Namun ana rangkai sedemikian rupa agar menarik pembaca ^_^

37 comments:

  1. Subhanallah baru tau
    Memang orang yang berilmu itu, hebat

    ReplyDelete
  2. Asslmkum.wr.wb
    blog walking...keep blogging keep writing

    ReplyDelete
  3. Tulisan yang sangat bermanfaat...:D
    Keep Writing b'...:)

    ReplyDelete
  4. Subhanallah, Wajar jika Allah menempatkan orang2 berilmu dengan derajat yang tinggi bersama-sama orang beriman

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayoo baca buku minimal 1 buku tiap minggu ^_^

      Delete
  5. provokative and proactive, hehe

    ReplyDelete
  6. mantap dah.. pinter ya suaminya. hihihi

    ReplyDelete
  7. oooooo
    trnyata kanda arida kndalanya skrg krn kemahalan ya???
    wkwkwkwkwk...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaa..
      Harga emas udah turun bro..
      Tapi tidak berhubungan dengan tulisan ini :-p

      Delete
  8. wah,. terpancing dengan judulnya nie,.. mahar memang menjadi tuntutan untuk melangsungkan akad,.. tetapi dengan ilmu mahar itu mudah kita peroleh. soo,.. apakah kita harus menabung untuk membeli mahar atau menimba ilmu untuk mendapat mahar,. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu jawabannya ada pada diri FachrizalZa. Dan saya tau pasti Fachrizal lebih tau jawabannya ^_^

      Delete
  9. Mantap...mantap...like this!

    ReplyDelete
  10. Bagus... suaminya pandai... :)

    ReplyDelete
  11. Subhanallah... ana pernah mensyaratkan beberapa hal tersebut buat calon suami ana... Tapi dia mundur.. Hmmmmmm..... seandainya dia berilmu... ^_^

    ReplyDelete
  12. Kalau di sulawesi, maharnya memang sangat mahal dalam artian sebenarnya akh,,,coba datang berkunjung dan melihat prosesi adat nya ^^.>

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehee
      Di Aceh juga mahal dalam artian finansial ^_^

      Delete
  13. hahahha.yg sama kan pahalanya tp yg diinginkan disini perbuatannya.klo gini ga da yg bakalan shalat tahajjud ni.ga da yg puasa senin kamis.ga da yg puasa ramadhan ga da yg naek haji...hadeuh ni namanya menggampang2 kan.ga da yg ngaji...ntu bkn pande namanya tp jahil murraqab...wkwkkwkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehee
      Itu beda bab nya lagi ^_^
      Apakah karena bonus yg diberikan Allah tadi lalu kita tidak qiamulail lagi? tidak naik haji lagi? atau tidak mengatamkan Al-Qur'an lagi? Tetntunya kita mempunyai akal fikiran yang baik untuk menjalankan itu semua. Pilohnnya pasti yang paling, super, banget baik adalah melakukan semaksimalmungkin semua amal. ^_^

      Delete
  14. Justru mahar yang mahal adalah ilmu itu sendiri. Tapi karena masyarakat kita kurang menghargai ilmu sehingga semakin tertinggallah amalannya.

    ReplyDelete
  15. Nice,, mantap artikelnya,,, terkadang persoalan mahar menjadikan wanita perawan tua



    Beberapa Penyebab Wanita Menjadi Perawan Tua

    ReplyDelete