Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Thursday, January 17, 2013

Tidak Boleh Mencela Orang Tua

Nash hadits dan penjelasannya :

عن عبد الله بن عمرو بن العاص ـ رضي الله عنهما ـ قال : قال رسول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ : " إن من أكبر الكبائر أن يلعن الرجل والديه . قيل : يا رسول الله ، وكيف يلعن الرجل والديه ؟ قال : يسب الرجل أبا الرجل ، فيسب أباه ، ويسب أمه ، فيسب أمه " .
رواه البخاري ، ومسلم ، وأبو داود ، والترمذي .

Dari Abdullah bin amr bin ash,ra.berkata : Rasullah saw bersabda : sesungguhnya diantara dosa-dosa besar adalah melaknat seseorang kepada kepada kedua orang tuanya.ditanya rasulullah : ya rasulullah saw,bagaimana seseorang melaknat kedua orang tuanya ? rasulullah saw menjawab :mencaci maki seseorang kepada bapaknya orang lain,maka orang lain itu mencaci maki kepada bapaknya orang itu,dia mencaci maki kepada ibunya orang lain,maka orang lain itu mencaci maki kepada ibunya.(HR.bukhori,muslim,abu daud dan tirmidzi)

Penjelasan : ( باب ) dengan tanwin ( لا يسب الرجل والديه ) = (tidak boleh mencela seseorang kepada kedua orang tuanya) maksudnya tidak boleh salah satu diantara keduanya,tidak boleh saling menyebabkan munculnya saling mencela ( إن من أكبر الكبائر أن يلعن الرجل والديه ) artinya “sesungguhnya diantara yang termasuk dosa paling besar adalah melaknat seseorang kepada kedua orang tuanya” ini adalah lafadz bukhori.adapun lafadz muslim :( من الكبائر شتم الرجل والديه) Artinya “diantara dosa besar seseorang mencaci kedua orang tuanya”

Dan lafadz bukhori menuntut sesungguhnya dosa besar itu beragam/bermacam-macam,sebagian dosa besar itu lebih besar dari sebagian yang lain,oleh karena itu para jumhur bersepakat,dan sesungguhnya melaknat,mencaci termasuk dosa besar atau dosa-dosa yang paling besar,karena sesungguhnya melaknat sejenis dengan durhaka/menyakiti orang tua,dan melaknat itu adalah berbuat buruk dalam membalas kebaikan kedua orang tua dan menyembunyikan hak-hak mereka berdua.

( قيل : يا رسول الله وكيف يعلن الرجل والديه ) ؟

Ditanya rasulullah saw : wahai rasulullah bagaimana seseorang melaknat kedua orang tuanya ?

Yang bertanya mengatakan tidak mungkin seorang anak mencaci kedua orang tuanya,karena sesungguhnya tab’iat yang lurus menolaknya,maka menjawab rasulullah saw-dengan menjelaskan bahwasannya -sekalipun ia tidak melakukan caciannya itu sendiri,umumnya terkadang terjadi pada seseorang menjadi sebab timbulnya caci maki kepada kedua orang tuanya,dan timbulnya sebab sesuatu yang mungkin sering terjadi.Rasulullah saw bersabda : seseorang mencaci bapaknya orang lain maka orang lain mencaci maki bapaknya orang itu,dan mencaci ibunya orang lain maka orang lain akan mencaci ibunya orang itu.

Dan apabila yang menjadi penyebab dalam melaknat kedua orang tua dan mencaci maki keduanya – merupakan perbuatan dosa besar- maka apalagi secara langsung,dan telah menyebutkan hafidz bin hajar dalam kitab al-fath : sesungguhnya ibnu bathol berkata : hadits ini أصل في سد الذرائع ( menutup jalan,melakukan dosa besar terhadap orang tua )

Dan yang dapat diambil dari hadits ini :

Sesungguhnya orang yang perbuatanya menuju kepada sesuatu yang haram,maka haramlah baginya perbuatan itu,sekalipun dia tidak bermaksud kepada apa yang diharamkan itu,dan asal pada hadits ini :

Firman Allah swt.

قوله تعالى : }
ولا تسبوا الذين يدعون من دون الله فيسبوا الله عدواً بغير علم

Artinya : “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah,karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampoi batas tanpa pengetahuan” ( QS.Al-An-Am : 108 )

Mawardi beristinbat dari ayat di atas,tidak boleh jual beli baju sutra dari orang yang jelas-jelas memakainya,dan larangan jual beli perasan anggur dari orang yang jelas-jelasmembuatnya sebagai arak, dan terhadap apa yang dipaedahkan hadits,syekh Abu Muhammad bin Hamzah berkata :

1.Pada hadits ini menunjukkan betapa besarnya hak kepada orang tua.

2.Pada hadits ini,sesungguhnya orang yang mencaci maki kepada bapaknya orang lain – memberikan sebab orang lain dapat mencaci maki bapaknya sendiri, dan memberikan kemungkinan juga orang lain tidak mencaci maki, tapi pada umumnya perkataan orang lain itu akan dibalas dengan perkataan yang sama dengannya.dan pada hadits ini agar seorang siswa hendaknya melakukan murojaah tentang apa yang dikatakan gurunya dari kesulitan yang ia hadapi.

Kemudian dalam hadits ini ada keterangan :

( قيل : يا رسول الله وكيف يلعن الرجل والديه )

3.pada hadits ini ada ketetapan dosa-dosa besar.

4.pada hadits ini,sesungguhnya asal itu mengungguli cabang pada asal kejadiannya,walaupun yang asal diungguli cabang dengan sebagian sifat-sifatnya.

Bagaimanapun istimewanya seorang anak dengan segala sifat-sifat utamanya yang tidak dimiliki orang tuanya,maka tetap yang namanya menyakiti orang tua termasuk diantara dosa-dosa paling besar.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive