Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Sunday, January 20, 2013

Kisah Nabi Yunus As

Dialah Nabi Yunus as bin Matta (mim ditasydid, ta’ bertitik atas). Matta adalah nama ayahnya, ada pula yang mengatakan bahwa itu nama ibunya. Hanya saja tidak ada nama nabi yang dinisbatkan dengan ibunya kecuali Nabi Isa as.

Yunus adalah nama a’jamiy (bukan bahasa Arab). Ada enam pengucapan kata ini, dan yang paling fashih adalah dengan membaca dhammah nun tanpa hamzah. Inilah bacaan yang paling populer. Sebagian ahlulkitab mengucapkannya dengan nama: Yunan bin Amtay

Kata Yunus disebutkan dalam Al Qur’an sebanyak empat kali. Dalam surah An Nisa’ berisi informasi tentang pemilihan Nabi Yunus sebagai seorang nabi, dan pemberian wahyu kepadanya:

163. Sesungguhnya kami Telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana kami Telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan kami Telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan kami berikan Zabur kepada Daud. QS. An Nisa

Surah Al An’am memberikan informasi keberadaannya dari keturunan Nabi Ibrahim as,

83. Dan Itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. kami tinggikan siapa yang kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

84. Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

85. Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. semuanya termasuk orang-orang yang shaleh.

86. Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. masing-masing kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya),

Dalam surah Yunus berisi tentang pencabutan adzab dari kaumnya, Allah terima tauatnya, dan bergegasnya mereka untuk beriman ketika melihat tanda-tanda kemurkaan Allah.

98. Dan Mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. QS. Yunus

Dalam surah Ash Shaffat memberikan rincian lengkat tentang kisahnya bersama dengan kaumnya:

139. Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,
140. (Ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan,
141. Kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
142. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
143. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,
144. Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
145. Kemudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.
146. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.
147. Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.
148. Lalu mereka beriman, Karena itu kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. QS. Ash Shaffat

Sebagaimana ia disebut dengan julukannya (ذا النون ) sekali dalam surah Al Anbiya, yang menginformasikan perpisahannya dari kaumnya karena marah, dugaannya bahwa Rabbnya tidak menyulitkannya, naik kapal, dimakan ikan, pengaduannya kepada Rabbnya dalam kegelapan, pengkabulan Allah padanya,

87. Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap[1]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya Aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

88. Maka kami Telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. dan Demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman. QS. Al Anbiya

Disebut dengan (صاحب الحوت) sekali saja dalam surah Al Qalam, dalam kontek perintah Allah kepada Nabi Muhammad saw untuk bersabar dengan hukum (keputusan) Allah, dan tidak meninggalkan kaumnya ketika berda’wah di Tsaqif. Sehingga tidak mengalami seperti yang dialami Nabi Yunus as ”Shahibul Hut” ketika berduka dan berdoa kepada Rabbnya di dalam perut ikan.

48. Maka Bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).
49. Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela.
50. Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.

Dalam ruang lingkup ayat di atas para ahli tafsir menerangkan, seperti yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi Yunus as dan kaumnya bertempat tinggal di Palestina. Ada raja yang menyerangnya dan menangkap sembilan setengah krlompok dan menyisakan dua setengah kelompok. Kemudian Allah swt menyampaikan kepada Nabi Syu’aib as : ”Hendaklah kamu pergi menemui raja Hazqiyl, dan katakan padanya agar menunjuk seorang Nabi yang kuat dan terpercaya. Karena sesungguhnya Aku (Allah) telah timpakan di hati mereka ini agar melepaskan Bani Israil”. Raja itu bertanya: ”Siapakah menurutmu?” Dalam kerajaannya terdapat lima orang Nabi. Ia menjawab: Yunus bin Matta, karena sesungguhnya ia orang yang kuat dan terpercaya. Maka raja memanggil Nabi Yunus dan memerintahkannya berangkat. Nabi Yunus bertanya: Apakah Allah telah menyuruhku agar aku keluar? Apakah Ia menyebutku? Raja menjawab: Tidak. Nabi Yunus berkata: Di sini banyak nabi selain aku. Raja itu terus mendesaknya. Lalu ia keluar dengan marah kepada raja dan kaumnya. Inilah firman Allah:

(وذا النون إذ ذهب مغاضبا ) lalu ia ke pantai laut Romawi, mendapati kaum yang mempersiapkan kapal, lalu ia naik kapal bersama mereka. Ketika kapal berlayar ke tengah, kapal itu oleng mereka panik dan hampir tenggelam. Nahkodanya berkata: Di sini ada orang yang berbuat maksiat atau hamba yang kabur. Karena kapal tidak akan demikian, tanpa ada angin, pasti ada orangyang berbuat maksiat. Dan kaidah kami jika kami diuji seperti ini, kami mengundi, maka barang siapa yang keluar undiannya kami campakkan ke laut, satu orang tenggelam lebih baik daripada kapal tenggelam. Lalu mereka mengundi tiga kali dan undian itu jatuh semuanya kepada Nabi Yunus as. Ia berkata: Sayalah orang yang berbuat maksiat dan hamba yang kabur. Ia menceburkan diri ke laut, lalu datanglah ikan dan mencaploknya. Itulah firman Allah:

140. (Ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan,
141. Kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
142. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. QS. Ashshaffat

Allah memerintahkan ikan: ”Jangan menyakiti sedikitpun. Sesungguhnya Kami jadikan perutmu sebagai penjara baginya dan tidak menjadikannya sebagai makanan bagimu”. Kemudian ketika Allah menyelamatkannya dari perut ikan Allah melemparkannya ke daerah yang tandus, dalam keadaan polos tanpa bulu, berkulit sangat lunak. Itulah firman Allah:

145. Kemudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. QS. Ash Shaffat.

Kemudian Allah tumbuhkan di tanah itu pohon sejenis labu, ia bisa berteduh di sana dan makan buahnya sampaik kenyang. Maka ketika pohon itu kering ia bersedih, diingatkanlah kepadanya: Kamu bersedih karena sebatang pohon dan tidak bersedih karne seratus ribu lebih, kamu tidak mau ke sana dan meminta keringanan untuk mereka? Kemudian Allah perintahkan kepadanya agar pergi menemui kaumnya. Itulah firman Allah:

147. Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. QS. Ash Shaffat

Kemudian Nabi Yunus as menuju ke sana, masuk kampung halamannya, ketika sudah mendekat ia berkata kepada rajanya: Sesungguhnya Allah mengutusku kepadamu agar engkau lepaskan Bani Israil bersamaku. Mereka menjawab: Kami tidak mengetahui apa yang kamu katakan. Jika kami mengetahui bahwa kamu orang yang benar maka kami akan lakukan. Kami telah datang ke kampung halaman kalian, kami jarah kalian, jika benar apa yang kamu katakan maka Allah pasti akan melindungi kalian dari kami. Tiga hari Nabi Yunus berkeliling mengajak mereka, tetapi mereka tidak menerimanya. Kemudian Allah sampaikan kepadanya: ”Katakan kepada mereka, jika kalian tidak beriman maka akan datang adzab kepada kalian. Ia sampaikan hal itu kepada kaumnya, tetapi mereka menolak. Lalu ia tinggalkan mereka. Ketika Nabi Yunus sudah pergi mereka menyesal dan merasa kehilangan. Lalu mereka mencarinya dan tidak menemukannya. Kemudian mereka mengadukan masalahnya dan masalah Nabi Yunus itu kepada para ulama mereka. Para ulama itu berkata: Carilah ia di kota ini, jika ada di sana maka adzab yang disebutkan itu tidak akan turun, dan jika telah keluar dari kota ini, maka sepetrti yang ia katakan. Lalu mereka mencarinya. Ada yang mengatakan bahwa ia telah keluar sore tadi. Maka tatkala mereka sudah putus asa, mereka tutup semua pintu kota, mereka tidak masuk rumahnya, masing-masing meninggalkan anak dan isterinya. Mereka berdiri menatap langit. Ketika subuh merekah datanglah adzab dari langit, mereka meratap, merobek bajunya, wanita yang hamil menggugurkan kandungannya. Anak-anak berteriak, demikian juga kambing dan sapai histeris. Kemudian Allah swt mengangkat adzab ini dari mereka. Kemudian mereka mencari Nabi Yunus sampai ketemu, lalu beriman dengannya.

Atas dasar riwayat Ibnu Abbas inilah risalah Nabi Yunus as setelah ikan mencampakkannya. Didasarkan pada firman Allah:

145. Kemudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.
146. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.
147. Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. QS. Ash Shaffat

Diriwayatkan pula dalam kisahnya, bahwa dialah rasul yang diutus untuk penduduk Ninuway. (nun pertama dibaca kasrah, dan nun kedua dibaca dhammah) wilayah Maushil ibukota negeri Asyur di Iraq, mengajak mereka menyembah Allah, mencampakkan berhala dan kemusyrikan yang pernah mereka lakukan. Mereka mendustakan dan mengingkarinya. Lalu Nabi Yunus as pergi meninggalkan mereka dengan murka, kecewa pada kedurhakaan dan kekufuran yang mereka teruskan. Ia meninggalkan mereka tanpa mendapatkan izin dari Rabbnya. Ia menyangka bahwa dengan dakwah yang telah ia lakukan itu, Allah telah memaklumi sikapnya, dan merasa telah menunaikan tugas dari Allah,
87. Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), QS. Al Anbiya

Ia pergi dengan kecewa karena kaum yang mendustakannya, menuju ke pantai. Di sanalah ia bertemu dengan kapal yang hendak berlayar, lalu menaikinya. Kemudian seperti yang telah kami ceritakan sebelumna. Kapal itu oleng, dan dilakukan undian untuk memilih orang yang harus diceburkan ke laut, untuk menyelamatkan yang lebih banyak. Dan undian itu jatuh ke Yunus, dan ikanpun menelannya.

Kemudian ia tersadar ketika berada dalam kegelapan perut ikan, ia mengakui sikap yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang Nabi, yaitu tidak bersabar dalam menunjuki kaumnya, berusaha maksimal membimbingnya, dan bersempit dada menghadapinya, meninggalkan mereka tanpa mendapatkan izin Rabbnya. Sehingga ia berdoa kepada Allah dengan penuh penyesalan:

87. ...Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya Aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." QS. Al Anbiya

Allah swt mengabulkan doanya, dan mengirimkan nikmat dari sisi-Nya. Ikat itu mendaratkannya, Allah tumbuhkan tanaman sejenis labu

88. Maka kami Telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. dan Demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman. QS. Al Anbiya

Kemudian menyuruhnya kembali ke kaumnya gigih mendakwahinya dan bersabar menghadapinya. Inilah yang menjadi kunci iman kaumnya, dan kembalinya mereka bertaubat mencari ridha Rabbnya. Itulah firman Allah:

148. Lalu mereka beriman, Karena itu kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. QS. Ash Shaffat

Hal yang menegaskan bahwa kisah ikan bersama dengan Nabi Yunus itu terjadi setelah masa kenabiannya dan pengangkatannya sebagai Rasul (utusan Allah) bagi penduduk Ninuw. Maka makna firman Allah:

50. Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh. QS. Al Qalam.
meneruskan firman Allah:

48. Maka Bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya). QS. Al Qalam

Allah memilihnya, mengembalikan wahyu yang telah terputus. Wallahu a’lam.


NABI YUNUS AS MENURUT AHLUL KITAB

Menurut ahlulkitab nama Yunus itu diucapkan dengan Yunan bin Amtay. Ia memiliki kitab yang menjadi bagian dari kitab-kitab perundang-undangan yang diterima gereja. Kitabnya berisi empat pasal.

Isinya adalah: Bahwa Allah menyuruh Yunan untuk pergi ke Ninuwy karena kerusakan mereka telah sedemikian hebatnya. Kemudian Yunan berusaha kabur dari Tuhannya ke Turcec, ia singgah di Yafa, menemukan kapal yang hendak menyeberang ke Turcec. Ia naik kapal itu setelah membayar ongkos. Kemudian Allah mengutus angina kencang, hingga terjadilah badai besar yang hamper menenggelamkan kapal seisinya. Setiap orang menyeru kepada Tuhannya, sedangkan Yunan lelap tertidur di lantai kapal, mereka membangunkannya dan mengundi untuk mengetahui siapa yang menjadi penyebab murka Allah. Undian itu memunculkan nama-nama mereka, dan mereka hendak kembali ke pantai namun gagal, kemudian Yunan menyuruh mereka agar menceburkannya ke laut agar dapat meredakan murka Tuhan. Lalu mereka menceburkannya dan ikan besarpun menelannya. Badai mereda. Yunan memohon kepada Tuhannya karena ketakutan di dalam perut ikan, ia meminta dengan sangat selama tiga hari tiga malam. Kemudian ikan itu memuntahkannya di pantai, lalu Allah menyuruhnya ke Ninuwy. Ia berangkan ke sana. Allah menyuruhnya agar mengumumkan bahwa Ninuwy akan binasa, akan menimpa penduduknya empat puluh hari lagi. Penduduk Ninuwy beriman kepada Allah, mereka shalat, puasa, mendekatkan diri dan kembali kepada Allah. Hal ini terdengar oleh Raja Ninuwy lalu ia melakukan seperti yang dilakukan rakyatnya.

Ketika sudah lewat empat puluh hari penduduk Ninuwy tidak mengalami apapun seperti yang diperingatkan. Yunan gelisah karena ancamannya tidak terbukti. Maka ia keluar meninggalkan kota dan menyembunyikan diri di tanah tandus. Lalu Allah tumbuhkan di tempat itu sejenis pohon labu, yang cepat tumbuh sehingga ia bisa berteduh di sana, dan merasa senang dengannya. Pada hari kedua Allah utus serangga yang makan akarnya, dan angin panas kencang berhembus mengeringkannya. Yunan sedih dan mengatakan: ”mati lebih baik bagiku daripada hidup” Allah berikan wahyu kepadanya: Apakah kamu bersedih karena pahon labu yang mati? Ia menjawab: Aku sedih karena kebenaran sampai mati. Allah menegurnya: Kamu kasihan kepada pohon labu, yang kamu tidak lelah mengurusnya, ia hanyalah tumbuh di malam hari dan mati pada malam berikutnya. Kenapa kamu tidak lebih kasihan kepada kota Ninuwy yang besar yang dihuni lebih dari dua belas suku, yang tidak tahu apa-apa, dan ternak mereka sangat banyak? Inilah secara umum yang ada dalam kitab Yunan. Dan yang valid dan benar adalah yang ada dalam Al Qur’an.


NABI YUNUS AS DALAM AL QUR’AN

Firman Allah dalam surah Al Anbiya

87. Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya Aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

88. Maka kami Telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. dan Demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman.

Firman Allah dalam surah Ash Shaffat
139. Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,
140. (Ingatlah) ketika ia lari[1288], ke kapal yang penuh muatan,
141. Kemudian ia ikut berundi[1289] lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
142. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela[1290].
143. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,
144. Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
145. Kemudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.
146. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.
147. Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.
148. Lalu mereka beriman, Karena itu kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.


[1] yang dimaksud dengan keadaan yang sangat gelap ialah didalam perut ikan, di dalam laut dan di malam hari.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive