(Oleh: Arida Sahputra)
2. Sedekah zariah dan
3. Ilmu yang bermanfaat
Disampaikan pada pembekalan mentor
UP3AI FMIPA Unsyiah Sabtu, 22 September 2012 di kampus Unsyiah tercinta. Entah kenapa ingin menulis apa yang
telah saya sampaikan. Lagi belajar coret-coret, semoga semakin sering mencoret
menjadi coretan yang bagus.
Pertama-tama mukadimah dan pemutaran
video mengubah paradigma sekitar 15 menit. Setelah itu baru masuk materi..
Melihat kondisi pemuda saat ini yang
lalai akan nikmat dunia. Pergaulan bebas (free sex), minum-minuman keras, tawuran,
hura-hura, mementingkan nonton konser daripada shalat berjamaah, ngerompi di
club-club. Sementara banyak juga saudara kita diberbagai Negara yang dalam
keadaan konflik seperti Rohingya, Palestina, Suriah dan masih banyak lagi negeri muslim yang masih terjajah.
Melihat dua kondisi yang sangat
kontras di atas menjadi fokus perhatian kita. Bukankah kita itu ibarat satu
tubuh? Yang apa bila satu organ sakit, maka akan sakit seluruh tubuh? Kenapa sekarang
ini saudara kita sakit kita tidak merasakan sakit lagi?
Kejahilan umat Islam semakin
menjadi-jadi. Kemiskinan, kebodohan, kelaparan, gelandangan, pengemis, dan
kejahilan-kejahilan yang lain terus menggerogoti umat Islam. Padahal coba kita
lihat kebelakang, Barus, Singkel, Pasai, Ranir, Cordoba, Bagdhad, Andalusia.
Seperti apa kesejahteraan masyarakatnya di jaman itu, seperti apa ilmuwannya
dijaman itu, tidak ada yang kelaparan, tidak ada gelandangan, tidak ada
pengemis dan kesejahteraan berlaku untuk semua agama yang ada pada kerajaan tersebut.
Apakah kita lupa bahwa dakwah ini
dilakukan dari seorang saja, lalu terekrut beberapa sahabat, lalu sahabat
merekrut yang lain lagi. Sehingga jumlah kaum muslimin pada perang badar
sejumlah 313 orang. Sehingga bertambah-bertambah terus sampai ¾ penduduk dunia
adalah muslim. Kita lihat saat ini? Mayoritas penduduk dunia adalah nasrani
dan Islam ada pada posisi nomor 2 didunia. Ini adalah penurunan jumlah umat Islam secara kuantitas, dan juga umat Islam masih tidak berkualitas.
Memang inilah grand design Allah,
sesuai dengan Hadis Riwayat Muslim "Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali
asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing." Sudah
tampak memang kondisi itu saat ini. Banyak orang Islam tetapi hanya Islam KTP,
Islam yang apatis (tidak peduli), hanya sebagian kecil (sedikit) yang peduli
mengenai kondisi ini. Itulah yang dinamakan aktivis dakwah yang peduli.
Oleh karena
itu, kenapa kita penting untuk membina?
Berikut
saya ulaskan beberapa urgensi membina:
LOGIKA PEMAIN DAN PENONTON
Dari beberapa
peneliti dunia mengatakan kekhilafahan itu akan dimulai dari Asia, Asia itu di
Asia Tenggara, Asia Tenggara itu bermula dari Indonesi. Ini bisa jadi karena
jumlah penduduk Islam terbesar adalah di Indonesia. Melihat juga dari runutan
kehidupan dinuia ini sampai kiamat. Fase-fase keterpurukan Islam sudah sedang
berlangsung dan akan tiba kembali kejayaan Islam itu. Oleh karena itu, apakah
kita mau sebagai penonton sampai kejayaan itu tiba? Atau mau jadi pemain yang
aktif mentransformasi umat Islam sekarang ke Islam sebenarnya.
Memang
kita ketahui bersama kalau menjadi penonton itu lebih pandai daripada pemain.
Yang biasanya hanya mengritik-mengkritik saja, tetapi tidak mau berbuat. Dari segi
jumlah juga sangat berbeda, penonton jauh lebih banyak jumlahnya daripada
pemain. Apakah kita hanya mau mengritik saja? Apakah kita hanya ingin melihat
saja? Atau mau berbuat?
LOGIKA
KEBERLANGSUNGAN DAKWAH
Kita mau
jadi orang yang beruntung atau orang yang rugi? Hidup adalah pilhan dan arahnya
kita yang tentukan, mau pilih untung atau rugi adalah pilihan.
Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang
beruntung.
(Ali-Imran, 104)
LOGIKA
UNTA MERAH
Kita
ketahui bahwa kehidupan kita didunia ini sangangat singkat (baca: HIDUP ITUANTARA AZAN DENGAN SHALAT). Oleh karena itu kita harus mempersiapkan bekal, dan
tentunya setelah kita meninggal nanti hanya meninggalkan 3 hal yaitu;
1. Anak yang shaleh2. Sedekah zariah dan
3. Ilmu yang bermanfaat
Yang
pertama mungkin untuk saat ini banyak aktifis mahasiswa yang belum berkeluarga
apalagi mempunyai anak. Hehehee ^_^ semoga mendapat anak yang sholeh nanti. Tapi
kita belum ketahui akan masuk ke fase ini atau besok sudah tiada. Yang kedua,
kebanyakan kita yang masih mahasiswa mendapatkan biaya dari orang tua. Kapan memberi
sedekahnya ya?
Mungkin
dari beberapa tadi yang paling mudah untuk dilakukan sejak dini adalah membina,
mentransfer ilmu yang bermanfaat kepada mad’u kita, kepada adik mentoring kita,
kepada muttarabi kita. Sehingga walaupun kapan di jemput nyawa ini sudah ada
simpanan di tabungan pahala sehingga berbunga yang bunganya itu tidak
terputus-putus.
Sepertinya,
saya tidak perlu lagi menyampaikan keutamaan berdakwah. Karena, boleh jadi
ketertarikan kita pada dakwah dan jama’ah ini juga karena logika
ini: logika pahala, logika unta merah.
Karenanya,
saya hanya mengingatkan diri tentang keutamaan-keutamaan orang berdakwah. Ah,
siapa yang tak ingin dipuji oleh Allah sebagai orang yang perkataannya lebih
baik? (QS Fushilat: 33). Siapa juga yang tak mau diberikan pahala kebajikan
yang terus mengalir selama yang kita ajak terus melakukan kebaikan? “Barangsiapa
yang mengajak kepada suatu petunjuk, maka dia memperoleh pahala seperti pahala
orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala-pahala
mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia memperoleh dosa
semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dari
dosa-dosa mereka.” (Shahih
Muslim 4/2060 No 2674)
Bahkan,
siapa pula yang menghindar ketika ditawarkan unta merah sebagai penghargaan? Nabi
Muhammad Shalallhu’alaihi wa sallam bahwa berkata kepada
Ali radhiyallahu anhu: “Sungguh Allah Shubhanahu
wa ta’alla memberikan petunjuk bagi seseorang karena usahamu maka itu
lebih baik bagimu dari onta merah”. (Shahih Muslim 4/1872 No 2406)
Oleh karena itu. Jangan pernah takut untuk membina, karena imbalan yang akan diberikan oleh Allah berlipat-lipat ganda. Hayo membina, hayo membina.. Allahuakbar!! Allahuakbar!! Allahuakbar!!!
Oleh karena itu. Jangan pernah takut untuk membina, karena imbalan yang akan diberikan oleh Allah berlipat-lipat ganda. Hayo membina, hayo membina.. Allahuakbar!! Allahuakbar!! Allahuakbar!!!
Wah, kok sudah lupa ya apa yang
sudah disampaikan tadi? Hmmm mungkin karena udah ngantuk, udah jam 00:46 WIB
pertanda udah bisa istirahat. Bobok dulu yaaa. Semoga bermanfaat..
Wallahu a'lam bishawab
nice..
ReplyDeletebagus tulisannya... semoga bermanfaat bagi umat
ReplyDelete