Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Wednesday, June 8, 2011

PEMA GALANG DANA UNTUK GEMPA SUMATRA BARAT


Tidak disangka sore itu lebih kurang jam 5 sebuah getaran yang maha dahsyat mengguncang Sumatera bagian Barat. Guncangan yang berskala 7,6 skala Richter meluluhlantakkan sudut-sudut bangunan di daerah Sumatera Barat seperti di kota Padang, Pariaman, Bukit Tinggi, Padang Panjang, dll. Korban gempa terus berlipat ganda akibat tertimbun reruntuhan bangunan. Dipastikan hampir ribuan penduduk mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya menjadi korban.


Seakan mengingatkan kita pada 4 tahun lalu saat gempa yang mengguncang tanah Rencong dengan 8,9 SR menimbulkan gelombang Tsunami yang menelan korban jiwa ratusan ribu manusia mulai dari Meulaboh, Banda Aceh, Pidie dan Aceh Utara. Mengalirnya bantuan dari penjuru dunia tidak terkecuali dari masyarakat minang pada saat itu begitu membantu korban gempa di Aceh. Sudah semestinya masyarakat Aceh menunaikan rasa solidaritas atas duka kemanusiaan di ranah Minang ini.


Lantas apa yang bisa kita berikan?Doa merupakan senjata yang ampuh untuk mereka yang telah menghadap Ilahi, agar mereka mendapat pahala syahid, tentu bagi yang masih hidup memerlukan uluran tangan kita berupa bantuan finansial dan bantuan bentuk materi lainnya yang sifatnya dapat meringankan beban masyarakat di Sumatera Barat. Mulai dari bantuan makanan, pakaian, beras, sembako, bantuan obat-obatan, perlangkapan mandi dll.


Apa yang kita beri secara materi belumlah cukup untuk menghapus duka dari seorang ibu yang kehilangan anaknya, istri yang kehilangan suaminya, suami yang kehilangan istrinya, anak yang kehilangan kedua orang tuanya, akan tetapi dengan penuh harap bantuan yang tak seberapa buah ikhlas pribadi kita itu tentunya mampu menghadirkan sebuah senyuman di tengah gelimangan duka kemanusiaan itu. Bahwa mereka tahu masih ada kita saudaranya yang se iman, se agama, se budaya, se bangsa dan se tanah air yang memberi parhatian penuh atas duka yang menganga ini.Atas dasar nurani yang membuncah ini PEMERINTAH MAHASISWA (PEMA) Unsyiah menggalang dana untuk korban gempa yang ada di tanah minang tersebut dalam berbagai bentuk, antara lain: penggalangan dana, yang dilaksanakan selama 10 hari, mulai tanggal 28 September s.d. 7 Oktober 2009. Penggalangan ini mengambil tempat di jalan, rumah, dan toko-toko. Rangkaian penggalangan ini ditutup pada tanggal 10 Oktober 2009 dengan konser amal spektakuler. Konser yang menghadirkan Rafli, Din Saja, Muda Belia, dan Yudi Amirul ini bertema “Gaseh sayang keu ureueng minang”. Malam Konser Amal ini bertujuan untuk menghimpun semua elemen masyarakat Aceh yang ada di kota Banda Aceh dan sekitarnya untuk bersama-sama mengulurkan tangan demi satu wujud naluri kemanusiaan yang berdiri atas satu bangsa, negara, agama, ras, budaya serta saudara sebangsa dan setanah air.


Mudah- mudahan malam konser amal ini tidak hanya menggugah kita di sini tapi akan mampu menghibur saudara-saudara kita di Sumatera Barat dengan bantuan yang akan kita berikan nanti. Walaupun jarak memisahkan tapi hati kita merasa dekat dengan duka mereka. Sehingga luka duka ini bisa  terobati walaupun belum mampu menyembuhkan dengan sempurna.
___________________________________________________________________________
Berkat usaha keras dan dukungan dari berberbagai pihak, Alhamdulillah PEMA Unsyiah telah berhasil menyalurkan bantuan yang digalang melalui penggalangan dana di jalan-jalan, rumah, toko-toko dan melalui konser amal itu.Tepat tanggal 17 Oktober 2009, tim pembawa sumbangan PEMA Unsyiah bergerak menuju Sumatra Barat. Setelah menempuh perjalanan selama dua hari dua malam, tibalah di desa Balah Ai, kabupaten Padang Pariaman. Untuk dapat memberi manfaat besar sesuai kebutuhan saat itu, maka bantuan di fokuskan pada pembanguna rumah darurat. Satu unit rumah darurat ukuran 3 m x 3 m yang membutuhkan Rp. 400.000,- pun dibagngun. Dari total jumlah uang yang disumbangkan oleh masyarakat Aceh melalui PEMA Unsyiah ini dapat membangun 116 (seratus enam belas) rumah darurat. Setiap kepala keluarga akan mendapatkan satu unit rumah.


Untuk menjamin penyaluran, bantuan dana yang akan dikonvensikan dalam bentuk bahan baku rumah darurat.  Bantuan ini disalurkan melalui sebuah organisasi kusus yang ada di daerah bencana. Organisasi bentukan pasca gempa ini kusus menangani pembangunan rumah darurat yang ditargetkan bertahan selama satu tahun. Diprediksikan setelah satu tahun, pemerintah akan mempersiapkan rumah atau barak permanen yang dapat lebih nyaman dihuni masyarakat dan bertahan lebih lama.


Selain bantuan rumah darurat, barang setengah pakai seperti pakaian yang disumbangkan oleh masyarakat juga diserahkan kepada korban gempa tesebut. Terimakasih kepada semua pihak yang mendukung sehinga serangkaian acara penggalanan dana untuk korban gempa Sumatra Barat sukses; kepada Pak Raflly, Harian Aceh, Rektor Unsyiah, Bank BPD Aceh, dan Masyarakat Aceh umumnya. Yang telah mempecayai PEMA Unsyiah sebagai penyalur sumbangan dana kemanusiaan tersebut.(Arida Sahputra, Mahasiswa FMIPA Unsyiah)


Sumber: Lentera, http://www.pema.unsyiah.ac.id/departemen-psdm-pengembangan-sumber-daya-mahasiswa/158-pema-galang-dana-untuk-gempa-sumatra-barat.htmlhttp://aceh.tribunnews.com/news/view/15012/pema-unsyiah-tampilkan-rafli-kande

No comments:

Post a Comment