Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Saturday, May 4, 2013

CINTA, KERJA DAN HARMONI

(Oleh : Arida Sahputra)

Lama sudah saya tidak menulis, padahal saya sudah merencanakan beberapakali menuliskan fikiran yang terlintas yang menurut saya perlu untuk didokumentasikan. Namun menunda karena banyaknya aktivitas yang menjadi pilihan.

Hingga dari berbagai yang terlintas pada fikiran saya itu, saya menulisnya satu-persatu mulai dari satu, besok dua dan besoknya lagi tiga. Akhirnya selesailah tulisan itu hari ini yaitu kata Cinta, Kerja dan Harmoni. Saya akan memaparkan satu-persatu fikiran yang terlintas tersebut.


CINTA
Pada tulisan yang pertama ini saya menuliskan fikirian yang terlintas adalah mengenai profesi saya sebagaiInformation Technology (IT). Pada saat kuliah dosen saya menyarankan untuk menonton film Artificial Intelligence (AI) yang pemeran utamanya adalah Haley Joel Osment. Film ini berkaitan dengan mata kuliah kami yaitu Kecerdasan Buatan. 

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) ini didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan Artificial Intelligence antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. 

Pada dasarnya komputer itu adalah kumpulan beberapa hardware yang mati dan tidak tau apa-apa (bodoh) yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat bekerja sesuai dengan keinginan manusia dengan tujuan dapat memudahkan atau bisa membantu kerja manusia. Contohnya seperti kalkulator yang membantu manusia untuk melakukan operasi hitungan. Database untuk memudahkan manusia untuk mengumpulkan data, sms gateway, robotic dan sebagainya.

Dalam film Artificial Intelligence itu diceritakan mengenai produksi Artificial Intelligence. Dalam produksi ini juga berkaitan dengan mata kuliah automata yaitu pembuatan bahasa-bahasa sehingga robot atau Artificial Intelligence tadi dapat memahami printah input, proses dan output. Sebagian besar robot dibuat hanya untuk melakukan satu tujuan. Seperti pelayan restoran untuk melayani pelanggan, mobil otomatis untuk mengantarkan penumpang dan sebagainya.

Namun dikisahkan pada film itu bahwa tidak ada bisa yang membuat Artificial Intelligence yang menyerupai persis seperti tingkah laku manusia yang sempurna. Seorang Professor pembuat Artificial Intelligence pada film tersebut mengatakan di Cybertronics, New Jersey robot sudah dibentuk sangat canggih namun belum sempurna seperti manusia. Robot itu menggunakan sensor untuk meniru kerja syaraf. Yaitu untuk memberikan respons yang cepat. 

Pastinya kawan-kawan IT tidak asing lagi dengan bahasa if else then, case of, for do, while do dan lain lain yang bisa digunakan untuk operator logika dan pembanding sehingga apa balasan ataupun respons yang akan dilakukan oleh kondisi seperti itu. Komposisi program inilah sehingga demikian sensor untuk meniru syaraf ini dibuat. 

Sehingga Professor itu mempunyai solusi untuk menciptakan Artificial Intelligence yang sehingga dapat menyerupai tingkah laku manusia yang sempurna. Yaitu dengan program “cinta”. Beliau berinisiatif untuk membuat robotic yang dibubuhkan program “cinta”. Robot ini akan diciptakan dengan kata kunci “cinta” alasanya dengan “cinta” akan ada motivasi, akan ada mimpi-mimpi dan harapan. Dengan kerja syaraf memberikan umpan balik neuronal sehingga kerja syarafnya sama seperti kerja syaraf manusia.

Lalu ada mahasiswinya yang bertanya apakah manusia akan bisa membalas membalas cintanya robot?. Prof itu menjawab dengan teoritis namun mahasiswinya itu belum puas dengan jawabannya, sehingga mahasiswi itu menanyakannya kembali. Sehingga prof itu menjawab “bukankan Tuhan menciptakan Adam untuk mencintai-Nya?” sehingga tutup semua pertanyaan. 

Dari kisah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kelebihan manusia itu dengan yang lain adalah “cinta”. Walaupun pernah kami membahas antara cinta manusia dengan cinta hewan atau binatang pada matakuliah Ilmu Alam Dasar. Yaitu pudarnya cinta manusia karena nafsu duniawi sehingga mengalahkan akalnya yang mempunyai cinta yang alamiah. Dan hakikatnya dengan cintalah kita bisa memanusiakan manusia. Sehingga bisa terbentuk keluarga manusia, lingkungan manusia bangsa dan Negara manusia, dan akhirnya Indonesia ini akan menjadi sepenggal firdaus. 


KERJA
Kembali lagi kepada tujuan dibuatnya Artificial Intelligence adalah untuk membantu “kerja” manusia. Sehingga bisa meng-akselerasi pekerjaan manusia. Dengan bekerjanya mechanic yang dibuat ini sesuai dengan procedure dan keinginan manusia. Tentu hubungan antara manusia dengan robot ini akan lebih erat, semakin akur dan terbentuklah ukhwah hehehee ^_^. 

Emang robot memiliki agama dan akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat? Sehingga dia itu dapat ditentukan masuk surga atau neraka?. Tentunya tidak, itu kembali kepada si pembuat Artificial Intelligence itu. Namun sebagai manusia kerja itu adalah ibadah. Dan dengan kerjalah kita bisa membangun Indonesia ini menjadi sepenggal firdaus. Tanpa kerja atau hanya “ngomong doang" itu namanya “cet langet” hehee ^_^. 


HARMONI
Setelah cinta dan kerja yang dilakukan oleh Artificial Intelligence ini barulah terciptanya harmoni antara robot dengan keluarga harry pada film itu. Terciptanya harmoni karena sudah saling menerima antara mechanic dengan masyarakat. Sehingga kompleks sudah yang diinginkan oleh seorang pembangun Artificial Intelligence

Dari sini dapat diambil hikmah bahwa untuk menciptakan Negara Indonesia ini menjadi sepenggal firdaus adalah dengan Cinta, Kerja dan Harmoni. Maka oleh karena itu kata kunci Artificial Intelligence untuk Indonesia menjadi sepenggal firdaus adalah CINTA || KERJA || HARMONI

http://www.dakwatuna.com/2013/05/15/33235/cinta-kerja-dan-harmoni-2

1 comment:

  1. Sepenggal Firdaus... Hmmm Cakep amat ya namanya :D


    Jika yang terjadi di film itu mewujud nyata di dunia ini, bisa jadi lama" manusia dapat menciptakan pasangan hidupnya sendiri. Dan bisa membentuk dengan kriteria masing-masing. Hmm...

    Ida R

    ReplyDelete