Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Saturday, May 25, 2013

CARA DA'I MENANGGAPI FITNAH & KRITIKAN


(Oleh: Arida Sahputra)

"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." (QS Ali Imran: 186)

Menaggapi kritikan dan fitnah terhadap gerakan dakwah ini. Saya ingin berbagi kepada ikhwah mengenai beberapa kisah Lukmanul Hakim mengajari anaknya dan Haditsul Ifki. Sebagai analogi sebagaimana dakwah yang sedang kita jalani ini.

Lukmanul Hakim mengajari anaknya

Pernah suatu ketika, Lukmanul Hakim mengajak anaknya berjalan ke pasar. Beliau mengenderai seekor keledai sementara anaknya berjalan kaki menuntun keledai tersebut. Ketika melewati suatu tempat, ia mendengar pembicaraan orang: “Lihat orang tua itu, benar-benar tidak memiliki rasa kasih sayang, anaknya yang kecil dibiarkan berjalan kaki sedangkan dia bersenang-senang menunggang keledai.”

“Wahai anakku, dengarkah engkau apa yang mereka perkatakan itu?” tanya Lukmanul Hakim kepada anaknya. “Dengar ayah,” jawab anaknya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. “Sekarang engkau naiklah ke atas keledai ini, biar ayah yang menuntunnya,” katanya sambil mengangkat anaknya ke atas keledai, lalu mereka meneruskan perjalanan.

Tidak berapa lama kemudian ketika melewati sekelompok orang, “Lihatlah betapa anak yang tidak pandai mengenang budi ayahnya yang sudah tua, disuruhnya ayahnya menuntun keledai sedangkan dia yang masih muda menunggangnya, sungguh tidak patut,” kata orang-orang tersebut. “Dengarkah engkau apa yang mereka perkatakan?” tanya Lukmanul Hakim kepada anaknya. Anaknya mengiyakan pertanyaannya itu. “Sekarang engkau turun dari keledai ini dan kita sama-sama berjalan kaki,” kata Lukmanul Hakim. Anaknya segera turun dari keldai lalu berjalan bersama beriringan dengan ayahnya menuntun keledai.

Sejurus kemudian mereka bertemu pula dengan sekelompok orang lain. “Alangkah bodohnya orang yang menarik keledai itu. Keledai untuk dikenderai dan dibebani dengan barang-barang, bukan untuk dituntun seperti lembu dan kambing,” kata mereka. “Dengarkah engkau apa kata mereka?” tanya Lukmanul Hakim kepada anaknya lagi. “Dengar, ayah,” jawab anaknya. Lukmanul Hakim berkata: “Kalau begitu marilah kita berdua naik ke atas punggung keledai ini.” Tidak berapa lama setelah itu mereka mendengar sekelompok orang yang lain yang mereka lewati “Sungguh tidak bertimbang rasa mereka ini, keledai yang kecil ditunggangi berdua!” kata mereka. Lukmanul Hakim lalu bertanya kepada anaknya, “Apakah engkau dengar apa yang mereka katakan?” Jawab anaknya: “Ya ayah, saya dengar.” “Kalau begitu marilah kita pikul keledai ini,” kata Lukmanul Hakim.

Dengan bersusah payah mengikat keempat-empat kakinya, akhirnya mereka mampu mengangkat keledai itu. Dan dalam keadaan demikian itu mereka mulai berjalan dengan beban memikul seekor keledai. Ketika sejumlah orang melihat mereka berdua memikul seekor keledai, mereka ketawa terbahak-bahak. “Ha! Ha! Ha! Lihatlah orang gila memikul keledai!” “Dengarkah engkau apa yang mereka katakan?” dia bertanya kepada anaknya lagi. “Dengar ayah,” jawab anaknya. Mereka lalu meletakkan keledai itu ke tanah.

Lukmanul hakim pun kemudian menjelaskan hikmah di sebalik peristiwa tadi: “anakku, begitulah sifat manusia. Walau apapun yang engkau lakukan, engkau tak akan terlepas dari perhatian dan pandangan mereka. Tidak menjadi soal apakah tanggapan dan sikap mereka benar atau salah, mereka tetap akan mengatakannya.” “ingatlah anakku bila engkau telah bertemu kebenaran, janganlah engkau berubah hati hanya kerana mendengar kata-kata orang lain. Yakinlah pada diri sendiri dan gantungkan harapanmu kepada Allah.”


Haditsul Ifki

Fitnah saat ini yang menimpa gerakan dakwah ini mengingatkan kita pada "Haditsul-Ifki". Saat da'wah sudah kuat, keluarga Rasul digoyang isu perselingkuhan Aisyah dengan Shafwan bin Mu'aththal. Lalu. Allah turunkan klarifikasi (QS An-Nur: 11-12)

“Sesungguhnya orang-orang yang mebawa berita bohong itu dari golongan kamu (juga). Jangan kamu mengira berita itu buruk bagi kamu. Setiap orang (pelaku) dari mereka akan mendapat balasan dosa atas perbuatannya. Dan siapa yang menjadi pelaku terbesarnya akan mendapat adzab yg besar (pula). Mengapa orang-orang mukmin dan mukminah tidak berbaik sangka terhadap diri mereka ketika mendengar berita bohong itu dan berkata: ‘Ini adalah kebohongan yang nyata’”.

Aktor kisah ini:
  1. Aisyah istri Rasul tercinta. Korban fitnah
  2. Shafwan bin Mu'at-thal. Sahabat Rasul.Korban fitnah kedua
  3. Hasan bin Tsabit (penyair), Hamnah binti Jahsy (Ipar Rasulullah), Misthah bin Utsatsah (Saksi perang Badar). Ketiganya terlibat (terpancing) dalam penyebaran fitnah.
  4. Abu Ayyub Al-anshary dan istri. Tokoh yg diabadikan dalam ayat 12. Ummu Ayyub: wahai abu ayyub, apa kau tak dengar isu tetang Aisyah? Abu Ayyub: iya, itu bohong! Apa kau sanggup berbuat seperti itu (selingkuh) Ummu Ayyub?" Ummu Ayyub: tidak, demi Allah, mana sanggup aku berbuat itu!! Abu Ayyub: "Aisyah lebih baik darimu". (Lebih tidak mungkin untuk selingkuh). Subhanallah..!!
  5. Abdullah bin Ubay bin Salul. Tokoh utama pencetus isu. Yg diabadikan dalam kalimat akhir ayat 11.
Musuh inginkan keburukan terjadi pada Da'wah dengan isu itu, tapi Allah justru tunjukkan sebaliknya. Kian terbukti cemerlangnya Islam, kokoh dalam barisan. Bahkan Aisyah bukan tercoreng, tapi kian terbukti kemuliannya. " Demi Allah aku tak pernah mengira Allah menurunkan wahyu tetang ku, yang akan dibaca sepanjang masa, Aku terlalu merasa kecil untuk diperbincangkan Allah dalam wahyu yg akan selalu dibaca, Aku hanya berharap Allah mengklarifikasi (tentangku) pada Rasulullah via mimpinya.." Inilah pengakuan Aisyah R.A terkait ayat 11-19.


Penonton dan Pemain

Dari beberapa peneliti dunia mengatakan kekhilafahan itu akan dimulai dari Asia, Asia itu di Asia Tenggara, Asia Tenggara itu bermula dari Indonesi. Ini bisa jadi karena jumlah penduduk Islam terbesar adalah di Indonesia. Melihat juga dari runutan kehidupan dinuia ini sampai kiamat. Fase-fase keterpurukan Islam sudah sedang berlangsung dan akan tiba kembali kejayaan Islam itu. Oleh karena itu, apakah kita mau sebagai penonton sampai kejayaan itu tiba? Atau mau jadi pemain yang aktif mentransformasi umat Islam sekarang ke Islam sebenarnya.

Memang kita ketahui bersama kalau menjadi penonton itu lebih pandai daripada pemain. Yang biasanya hanya mengritik-mengkritik saja, tetapi tidak mau berbuat. Dari segi jumlah juga sangat berbeda, penonton jauh lebih banyak jumlahnya daripada pemain. Apakah kita hanya mau mengritik saja? Apakah kita hanya ingin melihat saja? Atau mau berbuat?

Hal ini juga merupakan ujian kepada aktivis dakwah, dan apabila kita sabar menghadapinya maka insyaAllah kita akan lulus. Dan apabila sudah lulus dari ujian ini, Allah sudah menyiapkan imbalan atau hadiah kepada kita, yaitu naik kelas. Insya Allah naik,naik, naik. Insya Allah..

Oleh karena itu, walaupun banyak yang berkomentar dengan dakwah ini, yang mengatakan ini salah, itu salah, seharusnya seperti ini, seharusnya seperti itu. Seharusnya bubar, seharusnya ini menjadi majelis syuro. Seharusnya itu jadi presiden, biarlah mereka berkomentar. Intinya semua keputusan yang kita jalani selama ini adalah berdasarkan syuro. InsyaAllah berkah dengan keputusan syuro itu. Dan kita harus tetap bekerja karena bekerja itu adalah ibadah, anggap saja kritikan itu sebagai pupuk dakwah ini.

Hayoo tetap bekerja, janganlah berubah hati hanya karena mendengar kata-kata orang lain. Yakinlah pada diri sendiri dan gantungkan harapan kita kepada Allah.

Wallahu a'lam bishawab

http://www.dakwatuna.com/2013/05/27/33919/cara-dai-menanggapi-fitnah-dan-kritikan
http://www.suara-tamiang.com/2013/05/cara-dai-menanggapi-fitnah-kritikan_30.html
http://www.pksmagetanbekerja.org/2013/05/cara-dai-menanggapi-fitnah-dan-kritikan.html

Monday, May 20, 2013

JEMURAN SAYA DIRAMPOK KPK

(Oleh: Arida Sahputra)

Saya mempunyai teman bernama AF, beliau adalah makelar yang mempunyai pakaian yang sangat banyak. Karena beliau seorang makelar, beliau tidak sempat untuk menyuci pakaiannya. Kami kenalnya dulu waktu kuliah diluar negeri. Kami kenal sebegitu saja karena sama-sama asal Indonesia. Biasa, bila merantau pasti mencari kawan seperantauan. Istilahnya kalau di Indonesia pasti ada paguyuban sebagai wadah pertemuan antar sesama mahasiswa daerah.

Suatu hari setelah kami kembali ke tanah air. Beliau berencana memberikan pakaiannya untuk saya cuci. Padahal saya bukan tukang cuci. Hal itu dia rencanakan, dan menelephon sahabatnya di PT. Indoguna. Guna meminta bajunya yang direncanakan akan dicuci oleh saya. Akhirnya beliaupun mendapatkan pakaiannya itu. Beliaupun menuju sebuah hotel dan bertemu dengan seorang wanita bernama Maharani. Beliaupun memberikan sedikit pakaiannya itu kepada Maharani.

Tiba-tiba Komisi Pakaian Kering (KPK) mengadakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) datang menangkap mereka berdua di hotel itu. Tidak tanggung-tangung aksi KPK juga menangkap saya dirumah saya, saya bingung, namun karena KPK adalah lembaga yang sah oleh Negara. Dan saya adalah orang yang taat hukum, sayapun memenuhi jemputan itu. Tiba-tiba saja AF dan saya dipenjara, namun maharani dilepas karena tidak ada kaitannya dengan pencucian pakaian AF kata jubir KPK.

Padahal dalam perundang-undangan Negara ini boleh ditangkap langsung bila ketangkap tangan waktu penyerahan pakaian itu. Namun kondisinya saya tidak tau apa-apa kok sudah ditangkap? Inilah pertanyaan saya sampai sekarang berlarut-larut belum mendapat jawabanya. Kata juru bicara KPK dengar saja dipersidangan nanti.

Saya harus menerima hukuman ini, katanya saya ketangkap tangan padahal saya dijemput dirumah dan tidak sedang dengan AF juga Maharani saat itu. Namun setelah publik mengetahui kondisi saya ini, KPK berkilah bahwa sudah ditemukan dua barang bukti keterlibatan saya menerima pakaian AF. Kilahan itu diutarakan oleh jubir KPK agar saya tetap dipenjara. Padahal barang buktinya itu tidak ada sama sekali. Waktu saya dijemput dirumah memang KPK mengambil 1 kotak dari rumah saya, dan katanya KPK memiliki rekaman pembicaraan saya dengan AF, sehingga KPK mengakui ada 2 barang bukti yang dimiliki KPK.

Namun kotak yang dibawa KPK itu ternyata kotak sepatu saya yang baru saya beli minggu yang lalu. Dan rekaman itu ternyata hanya rekaman AF kangen dengan saya dan mengajak saya untuk berjumpa. Rekaman itu tidak ada kaitannya dengan pemberian pakaian AF kepada saya. Dalam kondisi seperti ini, yaitu KPK tidak mempunyai dua bukti. KPK masih juga menahan saya dalam penjara. Saya patuhi memang KPK, dari awal sampai sekarang masih saya patuhi walaupun saya tidak ketangkap tangan, juga KPK tidak mempunyai 2 barang bukti.

Perampok Masuk Rumah Saya

Namun, ternyata ada suatu kelompok mendatangi rumah saya, tanpa Salam kelompok itu masuk dan menyuruh anak buahnya agar menyegel baju saya yang sedang saya jemur waktu sebelum saya dipenjara dulu. Diketahui bahwa, rumah saya itu adalah tempat yang baik, disana biasanya dijalankan rutinitas iftar jama’i, shalat berjamaah, kajian, halaqah dan kegiatan-kegiatan syar’i lainnya. Kebetulan sore itu dirumah saya lagi sedang iftar jama’i sehingga keluarga saya sedang ngumpul dirumah.

Melihat tidakan kelompok tersebut gerombolan itu masuk tanpa salam dan memperkenalkan diri, langsung mau mengangkut pakaian saya yang sedang dijemur didepan saudara-saudara saya. Ya tentunya saudara-saudara saya gerah melihatnya. Sehingga saudara-saudara saya itu berhasil menyelamatkan pakaian saya yang sedang saya jemur itu dari tangan orang yang tidak beretika itu.

Sehingga kelompok itupun pulang dan tidak berhasil merampok pakaian saya yang sedang saya jemur. Namun kelompok itu membuat pernyataan kepada media bahwa keluarga saya menghalangi mereka untuk mengambil barang bukti pencucian pakaian AF ke media. Ternyata yang datang kerumah saya malam itu adalah KPK yang mau mengambil barang bukti. Lho kok KPK seperti perampok? Datang tanpa salam, tidak ada tanda pengenal dan tidak ada surat sita lagi. Kalau seperti ini saya tidak tau mau bilang salah siapa. Biarlah public yang membaca tulisan saya ini yang menilai.

Namun setelah keluarga saya mengetahui bahwa yang datang semalam itu adalah KPK yang sah, bukan KPK gadungan seperti yang sudah ditangkap bulan yang lalu. KPK berinisiatif untuk mengambil jemuran saya itu kembali, mau dijadikan sebagai barang bukti. Akhirnya keluarga saya menerimanya, dan menjamunya dengan santun dan diakhiri dengan shalat berjamaah di rumah saya. Saudara saya mengatakan kepada KPK, seandainya seperti ini dari semalam kan lebih ahsan dan tidak perlu teriak-teriak di media. “Nih ambil jemurannya” kata salah satu saudara saya.

KPK pun mengambil jemuran saya dan bahkan mengambil beberapa pakaian saya dari rumah. KPK mengatakan pakaian saya itu adalah cucian AF sehingga saya dikenakan pasal TPPU. Berita ini tidak saya ketahui dari penjara, saya tidak ada ditanyai mengenai pakaian yang saya jemur, bahkan saya Cuma ditanyai 2 kali selama ini. Itupun tidak ada mengenai jemuran saya.

Kesabaran yang luar biasa yang harus saya lakukan. Pasalanya jangankan menjemur, mencuci,menerima pakaian AF, tau aja nggak baju itu mau disuruh cuci kepada saya. Tapi apalah daya, isu ini sudah menyebar ke publik. Bahkan berita ini pernah dimuat di Koran Times Amerika Serikat.

Al-hasil saya masih dipenjara sampai sekarang ini dengan tuduhan TPPU. Pakaian kering saya juga masih disita. Walaupun banyak pakar hukum yang melihat kajanggalan ini pada masalah saya ini. Namun apalah daya, KPK adalah lembaga yang super body. Yang berakhir dimanfaatkan oleh rival saya untuk menjatuhkan nama saya serta nama keluarga saya.

Wallahu a'lam bishawab

http://www.dakwatuna.com/2013/05/27/33908/jemuran-saya-dirampok-kpk
http://www.britadakwah.com/2013/05/jemuran-yang-di-rampok.html
http://www.merdeka.com/kabaranda/jemuran-saya-dirampok-kpk.html
http://www.suara-tamiang.com/2013/05/jemuran-saya-dirampok-kpk.html
http://www.pksmagetanbekerja.org/2013/05/jemuran-saya-dirampok-kpk.html

Friday, May 17, 2013

MetroTV, TVOne dan Tempo Diminta Dibubarkan

Oleh : Arida Sahputra

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].

Jujur saya katakana ini sudah mencapai titik ketidak wajaran, dimana media yang seharusnya menyampaikan kebenaran berubah menjadi penyampai kebohongan. Hal ini semata-mata karena perut, dengan perut idealism bisa di jual. Sehingga endependensi terabaikan. Ditulisan ini saya tidak mau menggunakan kata oknum, media yang saya maksud itu adalah MetroTV, TVOne dan MNC group juga beberapa media cetak seperti Tempo.

Saya faham bahwa berita itu adalah bisnis, tanpa ada berita mereka tidak ada income untuk memberi gaji kepada karyawan dan untuk operasional media itu. Sehingga para jurnalis mencari dan memuat berita yang laku dipasaran, terserah berita itu benar atau salah yang penting laku. Hal ini saya dapatkan dari beberapa kali mengikuti pelatihan jurnalistik dan Focus Group Diskusi (FGD) dengan jurnalis. Hal ini adalah kenyataan dilapangan bahwa berita adalah bisnis.

Namun berita beberapa hari kebelakang ini saya nilai sudah sangat cukup keterlaluan. Pasalnya kebohongan yang bertubi-tubi di publis ke halayak ramai tanpa ada berita klarifikasi setelah mendapat kebenaran.

Contoh kasus saya paparkan disini antara lain adalah kasus LHI. Dari awal media yang saya sebutkan tadi memberitakan dengan sangat massif kepada halayak ramai bahwa LHI ketangkap tangan kasus korupsi impor daging sapi. Padahal sebenarnya adalah Fathanah di tangkap di hotel bersama Maharani dan LHI dijemput di kantor DPP PKS. Kasus tangkap tangan ini sangat dipaksakan, gemana caranya yang penting LHI ketangkap tangan. Namun media memberitakan LHI ketangkap tangan, ketangkap tangan dan ketangkap tangan dengan berita bertubi-tubi.

Namun setelah terbukti bahwa LHI tidak terbukti ditangkap dalam keadaan tangkap tangan, dan itu salah satu kesalahan prosedur menangkap orang tanpa ada bukti. Karena ada peraturan di KPK itu yang boleh ditangkap langsung adalah kasus ketangkap tangan. Namun dari alasan itulah KPK bisa menangkap LHI padahal sebenarnya KPK tidak dibolehkan menangkap langsung tanpa ada keputusan siding bahwa LHI menjadi tersangka.

Nah kesalahan KPK ini tidak ada dan tidak pernah dipublis oleh media baik MetroTV, TVOne, Tempo dan kawan-kawan. Sehingga opini yang terbentuk dimasyarakat itu adalah LHI tertangkap tangan dan KPK berhak untuk menangkapnya.

Ini adalah pembunuhan karakter, perusakan citra yang dilakukan oleh media. Implikasinya adalah menguntungkan beberapa pihak, yaitu rival (lawan politik) PKS. Siapa dibalik media itu? MetroTV miliknya Surya Paloh ketua umum Partai Nasional Demokrat, TVOne adalah miliknya Aburizal Bakrie ketua Umum Partai Golkar. Sedangkan Tempo itu adalah media titipan missionaris. Yah tentunya dengan perusakan citra untuk PKS akan menurunkan suara PKS pada pemilu 2014 ini. Dan itulah yang diharapkan oleh rival PKS ini.

Hal yang serupa juga dilakukan kepada partai Demokrat yang merupakan rival Partai Nasdem dan Golkar juga Hanura. Berita kecil dibesar-besarkan agar citra partai ini rontok. Dan yang akan naik adalah partai mereka yaitu NASDEM dan Golkar. Ini semata-mata untuk suksesi pemilu 2014.

Saya sangat sepakat dengan pernyataan mantan Presiden RI B. J. Habibie yang menyatakan “sangat berbahaya bila media adalah milik anggota suatu partai”. Saya sudah melihat media ini, agar public tidak curiga ke independenan media ini, mereka membuat sesekali berita tentang keburukan partainya, namun berita itu tidak sebesar atau sebanding dengan berita untuk partai lain. Dalam hal ini adalah Demokrat dan PKS yang dibabat habis.

Jika ada rilis, siaran pers, aksi yang menuntut pembubaran media ini, tidak pernah dipublis. Seperti kasus penuduhan Rohis sarang teroris. Padahal aksi yang dilakukan oleh aktivis roshis se-Indonesia dilakukan. Aksi yang dilakukan sangat besar atas penolakan siaran MetroTV bahwa Rohis sarang teroris. Namun berita itu tidak besar karena tidak di siarkan oleh TV itu.


Sangking becinya kepada suatu partai media ini juga tidak tanggung-tanggung memuat berita. Seperti kasus PKS menolak kenaikan BBM menjadi PKS dukung kenaikan BBM. Kasus PKS laporkan KPK ke kepolisian menjadi KPK lapor Johan Budi ke kepolisian. Sampai pemberian orang yang bukan juru bicara KPK disebut juru bicara KPK. Sehingga masyarakat mengira itu adalah perwakilan KPK, padahal bukan. Ini semata-mata untuk memuluskan pemberitaan bohong kepada masyarakat.

Implikasinya adalah masyarakat mendapat informasi yang selalu tidak ada penyelesaiannya. Masyarakat tidak mengetahui kebenaran, dan itu adalah ghazwul fiqri yang dilakukan oleh media itu. Dan balasannya adalah neraka jahanam kepada media yang memberitakan kebohongan. Karena dengan berita yang salah akan mengakibatkan pertumpahan darah dan jutaan orang yang dirugikan.

Saya berharap kepada pemerintah sudah seharusnya mengevaluasi kebebasan pers ini. Semata-mata untuk kemaslahatan masyarakat, bila perlu dibubarkan saja. Hingga cukup TVRI saja yang bisa di kotrol langsung oleh pemerintah. Dengan penrnyataan ini saya yakin kawan-kawan dari media mapun jurnalis tidak setuju. Namun saya sudah men SWOT lebih banyak baiknya seperti harapan saya tadi yaitu bubarkan MetroTV, TVOne dan Tempo.

Saya berharap kepada masyarakat yang membaca tulisan ini kembali membuka hati nuraninya. Untuk menyaring berita yang dilakukan oleh media yang ditunggangi ini. Berharap masyarakat tidak langsung percaya atas semua pemberitaan yang disiarkan. Solusinya adalah tabayun, mengklarifikasi berita itu kepada orangnya langung atau keluarganya. Saya juga yakin tidak semua orang membaca tulisan ini, namun usaha saya untuk menyampaikan kebenaran ini. Saya berharap juga kepada yang telah membaca tulisan ini untuk menyampaikan secara lisan kepada masyarakat sekitar. Agar mereka tidak tersesatkan dengan berita-berita yang sesat. Dan semoga ini menjadi amal jariah kita. Aamiin..

http://www.dakwatuna.com/2013/05/21/33616/bubarkan-metro-tv-tv-one-dan-tempo
http://www.islamedia.web.id/2013/05/metrotv-tvone-dan-tempo-diminta.html
http://www.britadakwah.com/2013/05/metrotv-tvone-dan-tempo-diminta.html
http://www.merdeka.com/kabaranda/metrotv-tvone-dan-tempo-diminta-dibubarkan.html
http://www.pksnongsa.org/2013/05/pemerintah-harus-evaluasi-metrotv-tvone.html
http://www.pkspadang.org/2013/05/metrotv-tvone-dan-tempo-diminta.html
http://www.pkssiak.org/2013/05/metrotv-tvone-dan-tempo-diminta.html
http://www.pkssumut.or.id/2013/05/metrotv-tvone-dan-tempo-diminta.html
http://www.pksmeuraxa.org/2013/05/bubarkan-metro-tv-tv-one-dan-tempo.html
http://maliharjojogja.blogspot.com/2013/05/metrotv-tvone-dan-tempo-diminta.html

Thursday, May 16, 2013

AL-FITYAN SCHOOL ACEH SELENGGARAKAN MUKHAYAM TARBAWI


 Al-Fityan School Aceh merupakan salah satu lembaga pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT), Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Sekolah Menengah Tahap Pertama Islam Terpadu (SMPIT) sampai dengan Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT). Di Aceh sudah ada beberapa sekolah Islam Terpadu dari TK sampai dengan SMP, namun setingkat SMA baru di Al-Fityan yang membuka tingkat SMAIT.

Manhaj (kurikulum) di sekolah Islam Terpadu ini tentunya berbeda dengan kurikulum sekolah yang lain seperti MIN, MTsN, MAN, SD, SMP, SMA, dan SMK. Sekolah Islam Terpadu cenderung memiliki kurikulum sudah lebih maju dibandingkan sekolah yang disebutkan tadi. Sehingga para orang tua siswa di kota-kota besar atau orang tua yang berpendidikan tinggi menyekolahkan anaknya di sekolah Islam Terpadu. Karena disini memiliki manhaj keislaman yang sangat kental dan kekinian.

Mukhayam Tarbawi merupakan salah satu wadah tabiyah (pendidikan) pada manhaj Al-Fityan School Aceh. Tujuannya adalah untuk menciptakan generasi yang disiplin, mempunyai dedikasi yang tinggi, integritas, berani, menjadi muslim yang kuat dan bersahabat dengan alam.

Mukhayam ini adalah program tahunan Al-Fityan School Aceh. Pada tahun ini dilaksanakan pada hari Jumat sampai dengan hari Minggu 10-12 Mei 2013 di Gunung Brayeun Desa Leupung Aceh Besar. Walaupun pada bulan itu musim hujan, kegiatan itu tetap dilaksanakan. Karena merupakan membiasakan diri dengan kondisi alam, baik panas, dingin, bahkan hujan sekalipun itu semata-mata melatih jiwa muslim yang kuat.

Pada mukhayam tahun ini pesertanya adalah siswa/i SMAIT dan SMPIT sejumlah 311 orang yang terdiri dari 149 Akhwat (Perempuan) dan 162 Ikhwan (Laki-laki).

Adapun rangkaian kegiatannya adalah mulai dari pemasangan kemah, apel pembukaan, al-ma’tsurat, shalat berjamaah, kultum, qiamulail, out bound dengan 6 permainan yang terdiri 3 permainan berat dan 3 permainan ringan. Kegiatan puncaknya adalah jurit malam atau berjalan ditengah malam, yaitu peserta sewaktu tidur/istirahat dibangunkan pada jam 2 malam. Mereka dibawa perkelompok menuju 5 pos yang jaraknya lebih kurang 200 meter tiap pos yang berada di Gunung Brayeun itu. Dengan kondisi hujan dan gelap gulita peseta dan panitia tidak boleh menggunakan penerang (lampu).
Acara puncaknya adalah apel penutupan serta pembagian hadiah yang diserahkan oleh Direktur dan Wakil Direktur serta Musyrif Tarbawi Al-Fityan School Aceh.

Al-Fityan School Aceh “Improve Rabbani Generation Smartly”




Wednesday, May 15, 2013

Indonesia Lawyer Club Uang Daging Kemana Saja TVOne Full


Indonesia Lawyer Club Uang Daging Kemana Saja TVOne 1


Indonesia Lawyer Club Uang Daging Kemana Saja TVOne 2


Indonesia Lawyer Club Uang Daging Kemana Saja TVOne 3

Indonesia Lawyer Club Uang Daging Kemana Saja TVOne

Monday, May 13, 2013

TIDAK ADA BUKTI KASUS LHI, KPK MULAI PANIK

(Oleh : Arida Sahputra)

KPK sudah mulai panik karena konspirasi yang dilakoninya semakin lama semakin memburuk. Pasalnya semua konspirasi hampir gagal. Keberhasilan KPK menjalankan misi konspirasinya itu adalah hampir semua media memuat dan mempercayai statement Johan Budi (JB) selaku juru bicara KPK padahal JB itu adalah pembohong. Hanya ini misi yang sukses dijalankan KPK. Namun implikasi dari ini dapat menurunkan citra PKS dengan drastis.

Namun kegagalan KPK dalam menjalankan misi ini lebih banyak, berikut saya paparkan;
  1. KPK menuduk Lutfi Hasan Ishak (LHI) ketangkap tangan, padahal LHI di jemput di kantor DPP PKS pada tengah malam sedangkan Ahmad Fatanah (AF) dan Maharani di tangkap di Hotel. (baca: Sejumlah Kejanggalan Atas Penetapan Tersangka LHI oleh KPK)
  2. KPK menuduk LHI sedang bersama perempuan Maharani dan Ahmad Fatanah. Namun LHI padahal malam itu sedang di kantor DPP PKS. 
  3. Maharani dituduh menerima uang dari AF untuk diberikan ke LHI. Akhirnya Maharani mengaku bahwa beliau itu tidak ada disuruh oleh LHI bahkan beliau tidak tau asal-usul dan untuk apa uang itu. (baca: penjelasan Lengkap Maharany Soal Pertemuannya Dengan Ahmad Fathanah
  4. Kenapa KPK berani menangkap LHI karena KPK sudah ada 2 barang bukti pengakuan Johan Budi. Ternyata barang buktinya setelah diperiksa adalah kotak. Dan pengakuan Abraham Samad bahwa KPK tidak mempunyai rekaman pembicaraan LHI dengan Suswono. (baca: Kotak Sepatu LHI Urung disita KPK dan Abraham Samad Bantah Pernyataan Sendiri
  5. KPK mengklaim bahwa Ahmad Fatanah adalah kader PKS. Padahal fatanah ini bukan kader PKS tetapi beliau itu adalah mafia proyek dan makelar kasus. (baca: Istri Fathanah: Bapak Bukan Kader PKS
  6. KPK dan Media berusaha mengklaim bahwa Fhatanah main perempuan atas pemberitaan semua wanita fathanah oleh media. Namun semua wanita ini dikait-kaitkan dengan kasus impor suap sapi. Padahal itu semua tidak ada kaitannya. (baca: KPK ciptakan opini PKS dekat dengan wanita cantik
  7. KPK memanggil Ayu Azhari karena Ayu Azhari pernah menerima uang untuk kampanye Pilgub. Akhirnya Ayu Azhari mengaku bahwa beliau dimanfaatkan dan beliau mengaku ini tidak ada kaitannya dengan PKS. PKS tidak pernah mengundang beliau, tetapi Ahmad Fatanah lah yang mengajaknya untuk kampanye mengatas namakan PKS. Dan hakikatnya beliau tidak pernah diundah dan tampil pada kampenye Pilgub. (baca: Ayu: Kalau Fathanah Bukan Orang PKS, Sayapun Tertipu dan Kasus Ayu, PKS: Fathanah Manfaatkan & Catut Nama Partai
  8. KPK telah memanggil Suswono Mentan, Sekretaris Umum DPP PKS, Bendahara Umum DPP PKS alhasil KPK tidak menemukan bukti sedikitpun dari semua saksi. (baca: Mentan Penuhi Panggilan Kedua KPK dan "Jurus Mabuk" KPK Semakin Bingung, AD/ART PKS Pun Dikira Ada Aturan Impor Daging Sapi!
  9. Sangking paniknya KPK akan menyita mobil LHI di DPP PKS, namun tidak membawa suarat penyitaan, berita acara dan tanda pengenal sehingga tidak dibenarkan untuk menyita mobil yang ada di kantor itu oleh security kantor itu. Namun pembohongan public dilakukan oleh Juru bicara KPK yaiut JB katanya menggunakan surat. (tonton: PKS dan Skandal Impor Daging Sapi MetroTV dan Dialog Fahri Hamzah di TVOne)

Thursday, May 9, 2013

PKS dan Skandal Impor Daging Sapi MetroTV



Video Lengkap Wawancara Fahri Hamzah di Metro TV terkait Upaya oknum KPK yang ingin melakukan penyitaan namun tidak membawa surat sita.



Johan Budi Spechless Gagap Tidak Bisa Jawab Pertanyaan Fahri Hamzah.

Jutaan rakyat Indonesia menyaksikan debat seru di MetroTV, Rabu (8/5) tadi malam. Debat membahas seputar kasus impor sapi itu mempertemukan Fahri Hamzah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi.

Yag menarik, Johan tak bisa berkutik menghadapi argumen Fahri Hamzah. Termasuk, ketika aktifis reformasi '98 itu mengungkapkan kebohongan publik yang dilakukan Johan.

Dalam debat tersebut, Fahri Hamzah mengatakan bahwa Johan Budi melakukan kebohongan publik terkait penyitaan di DPP PKS.

"KPK datang ke DPP PKS tidak membawa surat penyitaan. Anda jangan melakukan kebohongan publik," kata Fahri Hamzah, membuat Johan Budi tak berkutik. Setelah terjeda beberapa saat, dengan nada ragu Johan Budi menjawab bahwa pihaknya memiliki bukti video.

"Oke, kita buka di pengadilan kami punya bukti video," ujar Johan, lalu diam.

Menurut Fahri, selain melakukan kebohongan publik, KPK juga melakukan pelanggaran prosedur.

"Masa mengambil mobil orang lain tidak ada suratnya. Anda menyalahi prosedur. Ini bertentangan dengan KUHAP," tegas Fahri.

"Hukum jangan diputar menjadi opini publik semau mereka. Perang opini lawan KPK tidak akan menang, makanya Johan Budi dipelihara," pungkas Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Johan Budi juga pernah mengatakan adanya bukti rekaman percakapan LHI dengan Mentan. Namun, Ketua KPK Abraham Samad telah membantahnya bahwa video itu tidak ada.

Sumber: www.dakwatuna.comwww.islamedia.web.id

Saturday, May 4, 2013

CINTA, KERJA DAN HARMONI

(Oleh : Arida Sahputra)

Lama sudah saya tidak menulis, padahal saya sudah merencanakan beberapakali menuliskan fikiran yang terlintas yang menurut saya perlu untuk didokumentasikan. Namun menunda karena banyaknya aktivitas yang menjadi pilihan.

Hingga dari berbagai yang terlintas pada fikiran saya itu, saya menulisnya satu-persatu mulai dari satu, besok dua dan besoknya lagi tiga. Akhirnya selesailah tulisan itu hari ini yaitu kata Cinta, Kerja dan Harmoni. Saya akan memaparkan satu-persatu fikiran yang terlintas tersebut.


CINTA
Pada tulisan yang pertama ini saya menuliskan fikirian yang terlintas adalah mengenai profesi saya sebagaiInformation Technology (IT). Pada saat kuliah dosen saya menyarankan untuk menonton film Artificial Intelligence (AI) yang pemeran utamanya adalah Haley Joel Osment. Film ini berkaitan dengan mata kuliah kami yaitu Kecerdasan Buatan. 

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) ini didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan Artificial Intelligence antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. 

Pada dasarnya komputer itu adalah kumpulan beberapa hardware yang mati dan tidak tau apa-apa (bodoh) yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat bekerja sesuai dengan keinginan manusia dengan tujuan dapat memudahkan atau bisa membantu kerja manusia. Contohnya seperti kalkulator yang membantu manusia untuk melakukan operasi hitungan. Database untuk memudahkan manusia untuk mengumpulkan data, sms gateway, robotic dan sebagainya.

Dalam film Artificial Intelligence itu diceritakan mengenai produksi Artificial Intelligence. Dalam produksi ini juga berkaitan dengan mata kuliah automata yaitu pembuatan bahasa-bahasa sehingga robot atau Artificial Intelligence tadi dapat memahami printah input, proses dan output. Sebagian besar robot dibuat hanya untuk melakukan satu tujuan. Seperti pelayan restoran untuk melayani pelanggan, mobil otomatis untuk mengantarkan penumpang dan sebagainya.

Namun dikisahkan pada film itu bahwa tidak ada bisa yang membuat Artificial Intelligence yang menyerupai persis seperti tingkah laku manusia yang sempurna. Seorang Professor pembuat Artificial Intelligence pada film tersebut mengatakan di Cybertronics, New Jersey robot sudah dibentuk sangat canggih namun belum sempurna seperti manusia. Robot itu menggunakan sensor untuk meniru kerja syaraf. Yaitu untuk memberikan respons yang cepat. 

Pastinya kawan-kawan IT tidak asing lagi dengan bahasa if else then, case of, for do, while do dan lain lain yang bisa digunakan untuk operator logika dan pembanding sehingga apa balasan ataupun respons yang akan dilakukan oleh kondisi seperti itu. Komposisi program inilah sehingga demikian sensor untuk meniru syaraf ini dibuat. 

Sehingga Professor itu mempunyai solusi untuk menciptakan Artificial Intelligence yang sehingga dapat menyerupai tingkah laku manusia yang sempurna. Yaitu dengan program “cinta”. Beliau berinisiatif untuk membuat robotic yang dibubuhkan program “cinta”. Robot ini akan diciptakan dengan kata kunci “cinta” alasanya dengan “cinta” akan ada motivasi, akan ada mimpi-mimpi dan harapan. Dengan kerja syaraf memberikan umpan balik neuronal sehingga kerja syarafnya sama seperti kerja syaraf manusia.

Lalu ada mahasiswinya yang bertanya apakah manusia akan bisa membalas membalas cintanya robot?. Prof itu menjawab dengan teoritis namun mahasiswinya itu belum puas dengan jawabannya, sehingga mahasiswi itu menanyakannya kembali. Sehingga prof itu menjawab “bukankan Tuhan menciptakan Adam untuk mencintai-Nya?” sehingga tutup semua pertanyaan. 

Dari kisah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kelebihan manusia itu dengan yang lain adalah “cinta”. Walaupun pernah kami membahas antara cinta manusia dengan cinta hewan atau binatang pada matakuliah Ilmu Alam Dasar. Yaitu pudarnya cinta manusia karena nafsu duniawi sehingga mengalahkan akalnya yang mempunyai cinta yang alamiah. Dan hakikatnya dengan cintalah kita bisa memanusiakan manusia. Sehingga bisa terbentuk keluarga manusia, lingkungan manusia bangsa dan Negara manusia, dan akhirnya Indonesia ini akan menjadi sepenggal firdaus. 


KERJA
Kembali lagi kepada tujuan dibuatnya Artificial Intelligence adalah untuk membantu “kerja” manusia. Sehingga bisa meng-akselerasi pekerjaan manusia. Dengan bekerjanya mechanic yang dibuat ini sesuai dengan procedure dan keinginan manusia. Tentu hubungan antara manusia dengan robot ini akan lebih erat, semakin akur dan terbentuklah ukhwah hehehee ^_^. 

Emang robot memiliki agama dan akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat? Sehingga dia itu dapat ditentukan masuk surga atau neraka?. Tentunya tidak, itu kembali kepada si pembuat Artificial Intelligence itu. Namun sebagai manusia kerja itu adalah ibadah. Dan dengan kerjalah kita bisa membangun Indonesia ini menjadi sepenggal firdaus. Tanpa kerja atau hanya “ngomong doang" itu namanya “cet langet” hehee ^_^. 


HARMONI
Setelah cinta dan kerja yang dilakukan oleh Artificial Intelligence ini barulah terciptanya harmoni antara robot dengan keluarga harry pada film itu. Terciptanya harmoni karena sudah saling menerima antara mechanic dengan masyarakat. Sehingga kompleks sudah yang diinginkan oleh seorang pembangun Artificial Intelligence

Dari sini dapat diambil hikmah bahwa untuk menciptakan Negara Indonesia ini menjadi sepenggal firdaus adalah dengan Cinta, Kerja dan Harmoni. Maka oleh karena itu kata kunci Artificial Intelligence untuk Indonesia menjadi sepenggal firdaus adalah CINTA || KERJA || HARMONI

http://www.dakwatuna.com/2013/05/15/33235/cinta-kerja-dan-harmoni-2

Friday, May 3, 2013

Syur'atul Istijabah (Respon dengan Cepat)

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal: 24)

Dari Abu Hurairah RA bahwa nabi bersabda “Bersegeralah kalian melakukan amal shalih karena adanya fitnah sebagaimana malam yang gelap. Seseorang menjadi mukmin di pagi hari dan sore hari menjadi kafir. Di sore hari mukmin lalu pagi hari menjadi kafir. Dia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.”(HR. Muslim)

“Segeralah kalian melakukan amal shalih karena tujuh hal. Apakah kalian menunggu hingga mengalami kefakiran yang dilupakan, kekayaan yang melampaui batas, penyakit yang membinasakan atau masa tua yang membuatnya menyeracah, atau kematian yang mengagetkan, atau (kemunculan) dajjal, seburuk buruk yang tidak hadir yang ditunggu, atau hari kiamat, sebab hari kiamat itu menyulitkan dan sangat pahit” (HT. Tirmidzi)

Dalam segala aktivitas yang berhubungan dengan orang lain maka kita dituntut untuk memilih pemimpin meskipun hanya ada 3 orang dalam aktivitas tersebut, meskipun hadits tersebut biasa dipakai juga kita akan melakukan perjalanan tapi tak salah juga jika hadits ini diterapkan dalam aktivitas lainnya.

Abdullah Bin Amr RA, mengabarkan, Muhammad Rasulullah SAW bersabda “tidak halal bagi tiga orang yang berada dalam suatu perjalanan di bumi ini, melainkan mereka harus mengangkat seseorang di antara mereka itu sebagai kepala atau pemimpin” (HR. Ahmad).

Dalam konteks qiyadah wal jundiyah (antara pemimpin dan anggotanya) maka kita diminta untuk menuruti apa yang pemimpin tugaskan pada kita baik dalam keadaan lapang maupun sempit selama dalam koridor syar’i.

Meente harus patuh pada pementornya, mutarabbi (binaan) harus patuh pada murabbinya, staff haru patuh pada ketuanya. Apalagi yang menyeru adalah Allah swt yang memberi hidup. Tanpa tawar dan pikir kita wajib melaksanakannya.

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Taatilah rasul (Nya) serta ulil amri di antara kamu” (QS. An-Nisa: 59)
”Dengarkanlah dan taatilah (para pemimpinmu) meski engkau dalam keadaan sulit, mudah, semangat, terpaksa dan membuatmu banyak melakukan pengorbanan.” (HR Muslim).
Terkadang ada beberapa orang yang tidak mengindahkan perintah pemimpinnya dengan mengajukan beberapa pembelaan yang notabene bisa diatasi dengan mudah dan bukan menjadi persoalan yang mengganjal seruan qiyadah.

Tidak bersegera dalam melaksanakan disebabkan adanya missing link, atau tidak adanya konektifitas hati dengan agenda/ instruksi yang akan dikerjakan. Meskipun alasan tersebut jelas tertolak oleh hadits “Adalah wajib bagi seorang muslim untuk mendengarkan dan taat terhadap perintah (pemimpin) yang disukainya ataupun yang dibencinya selamanya dia tidak diperintahkan melakukan hal tersebut (maksiat) maka dia tidak wajib mendengarkan atau mentaatinya”. (HR Bukhari dan Muslim).
Balasan Seruan

Dalam kaidah usul bahwa perintah adalah sesuatu hal yang menuntut kita untuk dikerjakan kecuali jika ada dalil yang membolehkan penundaan atau penolakan. Karana hakikatnya sebaik baik ibadah adalah manakala dilakukan di awal waktunya.

Ketika dengan ikhlas kita melakukan seruannya maka yakinlah kita mendapatkan balasan yang lebih baik dari pekerjaan atau seruan tersebut “Barang siapa beramal shalih baik laki-laki maupun perempuan sedangkan ia beriman maka Kami pasti akan beri kehidupan yang baik dan Kami balas dengan balasan yang lebih baik dari apa yang ia kerjakan.” (Al-An’am: 97) “Sedangkan yang mati hatinya akan dibangkitkan Allah, kemudian kepada-Nya mereka dikembalikan”. (QS. Al-An’am: 36)

Ketika seruan yang ditujukan kepada kita adalah seruan dakwah entah itu dakwah secara eksplisit (menyeru langsung) ataupun implisit (daurah atau pelatihan tentang dakwah) maka seruan ini bukan lagi seruannya murabbi kita, atau seruan ketua atau seruan pemimpin kita tapi ini adalah seruan Allah dan wajib kita melaksanakannya jika tidak ingin menerima balasan yang buruk.

“Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.“ (QS. Ar-Ra’du: 18).

Ikhwah, waktu terus berputar, sebagai seorang dai Imam Hasan Al-Banna mengatakan bahwa waktu yang kita miliki lebih banyak dari kewajiban yang ada. Jika kita tidak melakukan kewajiban saat ini maka kemungkinan akan tergilas oleh aktivitas (kewajiban) lain pada waktu selanjutnya.

Ingatkan engkau ketika para sahabat dilarang meminum khamar?

:“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah [434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Q.S. al Maidah: 90-91)

Mendengar firman suci tersebut, tanpa berpikir panjang mereka segera menumpahkan drum-drum penyimpanan khamr. Botol-botol yang menjadi wadah khamr pun segera dipecahkan. Mereka menjawab seruan larangan khamr tersebut dengan teriakan yang kompak,

“إنتهينا يا رب”, kami benar-benar berhenti dan tidak akan melakukannya lagi Ya Tuhan.”

Dari Annas bin Malik “Aku sedang memberi minum para tamu di rumah Abu Thalhah, pada hari khamar diharamkan. Minuman mereka hanyalah arak yang terbuat dari buah kurma. Tiba-tiba terdengar seorang penyeru menyerukan sesuatu. Abu Thalhah berkata: Keluar dan lihatlah! Aku pun keluar. Ternyata seorang penyeru sedang mengumumkan: Ketahuilah bahwa khamar telah diharamkan. Arak mengalir di jalan-jalan Madinah. Abu Thalhah berkata kepadaku: Keluarlah dan tumpahkan arak itu! Lalu aku menumpahkannya (membuangnya). Orang-orang berkata: Si polan terbunuh. Si polan terbunuh. Padahal arak ada dalam perutnya. (Perawi hadits berkata: Aku tidak tahu apakah itu juga termasuk hadits Anas). Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat: Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh karena makanan yang telah mereka makan dahulu, asal mereka bertaqwa serta beriman dan mengerjakan amal-amal saleh.” (Shahih Muslim No.3662)

Ingatkah kita tentang peristiwa berhijab?

Dari Aisyah RA, ia berkata “Semoga Allah merahmati wanita-wanita yang pertama berhijrah, di mana ketika Allah menurunkan firmanNya “… Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka (An-Nur 31) mereka langsung merobek kain hordeng mereka untuk dijadikan hijab.” (HR. Bukhari)

Allahu ‘alam bishowab.